Kriminalitas di Kalangan Pemuda: Tantangan Berulang dan Solusi Islam

Oleh: Ummu Aulia 

MIMم_Muslimah Indramayu Menulis

 

LenSaMediaNews.com__Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kriminalitas di kalangan pemuda semakin sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Pemandangan tawuran antarkelompok, geng motor, hingga tindakan kriminal lainnya telah menjadi hal yang umum.

 

Beberapa peristiwa mencuat ke permukaan, termasuk penangkapan 15 pemuda yang diduga akan terlibat tawuran di Cidaun, peningkatan tawuran gangster di Semarang, serta penangkapan sekelompok pengendara motor yang diduga akan melakukan kekerasan di Medan Marelan. Hal ini menunjukkan bahwa kriminalitas di kalangan pemuda bukan hanya terus berulang, tetapi juga semakin mengerikan (rri.co.id, 22-09-2024).

 

Faktor Penyebab

Penyebab kriminalitas di kalangan pemuda sangat kompleks. Salah satu faktor utama adalah lemahnya kontrol diri dan krisis identitas. Pemuda yang masih dalam tahap pencarian jati diri sering kali mudah terjerumus ke perilaku negatif. Terutama ketika mereka tidak memiliki kontrol diri yang baik atau belum menemukan identitas positif.

 

Keluarga yang tidak berfungsi dengan normal, baik karena masalah internal maupun ketidakmampuan ekonomi, juga sering kali memengaruhi perkembangan moral dan mental anak-anak. Hal ini membuat mereka lebih rentan terlibat dalam tindakan kriminal.

 

Lingkungan yang rusak dan pengaruh media yang buruk juga berkontribusi pada kriminalitas di kalangan pemuda. Kurangnya pendidikan yang dapat membentuk karakter yang baik turut memperburuk situasi. Di samping itu, lemahnya penegakan hukum menjadi salah satu alasan utama mengapa tindakan kriminal di kalangan pemuda terus berulang. Ketidakhadiran tindakan tegas dan preventif membuat para pelaku merasa tidak mendapatkan efek jera yang cukup.

 

Krisis ini tidak terlepas dari penerapan sistem kapitalis-sekuler yang menjadi dasar kehidupan masyarakat. Sistem ini cenderung memandang manusia dari sudut ekonomi, tanpa memperhatikan pembentukan karakter dan moral. Akibatnya, nilai-nilai yang mendukung pembentukan generasi berakhlak mulia semakin terpinggirkan. Pemuda yang seharusnya menjadi aset bangsa justru terlibat dalam kriminalitas dan pergaulan yang merusak.

 

Tawaran Solusi Islam

Islam menawarkan solusi yang komprehensif untuk mencegah dan menanggulangi kriminalitas di kalangan pemuda. Dalam pandangan Islam, pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga proses pembentukan kepribadian yang berdasarkan ketakwaan dan akhlak mulia. Islam menekankan pentingnya membangun pribadi yang kuat, baik secara mental maupun spiritual, sejak dini.

 

Melalui sistem pendidikan Islami, nilai-nilai moral dan spiritual ditanamkan sejak awal, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dengan pendidikan yang berbasis pada Islam ini, karakter pemuda yang memiliki kontrol diri yang kuat dan kepekaan terhadap kebaikan dapat terbentuk.

 

Selain itu, Islam memandang keluarga sebagai institusi yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak. Daulah Islam bertugas memastikan terbentuknya keluarga yang harmonis dengan menerapkan aturan yang mendukung kesejahteraan dan menjaga moralitas. Keluarga yang sehat akan menjadi pondasi kuat bagi pembentukan karakter generasi muda.

 

Masyarakat Islami juga berperan aktif dalam mengontrol perilaku anggotanya. Kontrol sosial yang baik akan mencegah pemuda terjerumus dalam tindakan negatif. Solidaritas masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai Islam akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan pemuda.

 

Negara berbasis Islam, memiliki tanggung jawab menyediakan kurikulum pendidikan yang seimbang antara ilmu duniawi dan nilai-nilai agama, serta memberikan dukungan yang memadai bagi pengembangan potensi pemuda. Negara juga bertugas menciptakan peluang produktif bagi pemuda agar mereka bisa mengarahkan potensinya pada hal-hal yang bermanfaat bagi umat dan peradaban.

 

Kriminalitas di kalangan pemuda adalah masalah serius yang memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, masyarakat, hingga negara. Sistem kapitalis-sekuler telah terbukti gagal dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia.

 

Islam hadir dengan solusi yang menyeluruh, yang mencakup pembentukan karakter melalui pendidikan, penguatan institusi keluarga, kontrol sosial, serta kebijakan negara yang berpihak pada kesejahteraan pemuda. Dengan penerapan sistem Islam secara utuh, diharapkan lahir generasi yang berkepribadian mulia, produktif, dan jauh dari tindakan kriminal.

Wallahualam bissawab. [LM/Ss] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis