Impitan Ekonomi Mematikan Naluri Keibuan
Lensa Media News, Surat Pembaca- Miris sekali ketika mendengar bahwa seorang ibu rela menjual bayinya karena kesulitan ekonomi yang sedang dihadapinya. Seperti kasus salah seorang ibu rumah tangga berinisial SS (27) ditangkap karena menjual bayinya Rp20 juta melalui perantara di Jalan Kuningan, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara. Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan Ajun Komisaris Madya Yustadi mengatakan, terungkapnya kasus berawal dari informasi masyarakat bahwa ada rencana transaksi bayi yang baru dilahirkan di sebuah rumah sakit di Kecamatan Percutseituan pada 6 Agustus 2024. Impitan ekonomi mengakibatkan hilangnya akal sehat dan matinya naluri keibuan. Terlebih bila supporting sistem juga tidak berjalan, baik karena sama-sama miskin ataupun individualistis.
Hal ini terjadi karena abainya negara dalam mewujudkan kesejahteraan juga berperan termasuk dalam penyediaan lapangan kerja bagi suami. Hal ini erat dengan sistem ekonomi yang diterapkan saat ini. Hal ini nampak dari kasus serupa banyak terjadi. Di sisi lain, mencerminkan gagalnya sistem Z membentuk pribadi yang takwa. Ketakwaan seseorang akan menguatkan mentalnya untuk tidak berbuat yang hilangnya nurani keibuan seperti kasus diatas.
Berbeda jika yang dipakai sistem Islam, peran negara sebagai raa’in, kesejahteraan menjadi kewajiban negara untuk mewujudkannya. Islam memiliki sistem ekonomi yang mensejahterakan rakyat melalui berbagai mekanisme, termasuk banyaknya lapangan pekerjaan. Islam juga memiliki sistem pendidikan yang akan membentuk kepribadian Islam. Media juga berperan mendukung terbentuknya keimanan.
Penerapan Islam kafah akan mewujudkan optimalnya fungsi keluarga.
Yulli Mardanisyah
[LM, Hw]