Bagaimana Nasib Rohingya dan Palestina Selanjutnya?
Oleh: Istu
LenSa MediaNews__ Sesama muslim itu ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya terluka, maka anggota tubuh yang lain juga ikut merasakan sakit. Begitu juga seorang muslim. Jika saudara muslim menderita maka muslim yang lain juga ikut sedih. Perasaan ini yang kita rasakan untuk saudara kita di Rohingya dan Palestina.
Baru-baru ini sekitar 150 orang minoritas Muslim Rohingya di Myanmar meninggal pada minggu ini dalam serangan artileri dan drone di negara bagian Rakhine, Myanmar. (Tribunnews.com, 11-8-2024)
Muslim di Palestina juga sama menderitanya. Sudah lebih dari 75 tahun konflik zionis dan Palestina tak kunjung selesai. Terbaru zionis meluncurkan tiga roket menghantam sekolah di Gaza. Korbannya sekitar 90 orang. (VOA, 10-8-2024). Kondisi zionis diperkuat dengan kucuran dana dari AS sebesar 3,5 miliar dollar AS atau sekitar 55,8 triliun untuk peralatan dan persenjataan militernya. (Republika, 11-8-2024)
Sungguh menyedihkan. Konflik muslim Palestina dan Rohingya tak kunjung selesai. Korban semakin lama semakin bertambah. Kapan berakhirnya?
Butuh Pelindung
Sungguh disayangkan Barat seolah-olah diam melihat konflik di Palestina dan Myanmar. Barat yang menyerukan perdamaian dunia tak bertindak apa-apa terhadap muslim di Palestina dan Rohingya. Hanyalah kecaman dan kutukan saja. Hal ini tidak merubah kondisi mereka yang akan selalu teraniaya dan menderita.
Barat yang katanya menjunjung tinggi hak asasi manusia tapi hak hidup muslim Palestina dan Rohingya tidak didapatnya. Mereka masih dijajah, dianiaya dan diusir. Hak-hak lainnya juga masih dirampas karena serangan militer.
Barat yang katanya menjunjung tinggi kebebasan tapi membungkam pihak-pihak yang mengkritik Zionis dan membela Palestina dengan memblokir konten-konten yang membela Palestina. Barat yang katanya peduli terhadap pembunuhan warga sipil tapi itu semua tidak berlaku bagi kaum muslim. Lihatlah kondisi di Palestina, tidak ada bantuan militer dan evakuasi. Berbeda dengan zionis dan korbannya yang diberi dukungan dengan menggerakkan lembaga-lembaga sosial, ekonomi, politik, budaya dan militer di AS dan sekutunya. Sehingga banyak ucapan belasungkawa di media-media pendukung zionis.
Untuk Rohingya, Barat hanya memberi perintah kepada UNHCR (komisioner PBB yang mengurusi pengungsi) untuk menyediakan tempat tinggal sementara di negara yang disinggahi pengungsi Rohingya dan meminta mereka untuk membantu masalah Rohingya. Sedangkan untuk Palestina, keberadaan zionis untuk mengamankan kepentingan Barat di Timur Tengah. Barat sendiri yang mengizinkan zionis tersebut berdiri sejak 1948 untuk berada pada kawasan tersebut.
Nabi ﷺ bersabda, “Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai yang (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya. Jika seorang imam (khalifah) memerintahkan supaya takwa kepada Allah ’azza wa jalla dan berlaku adil, ia (khalifah) mendapatkan pahala karenanya, dan jika ia memerintahkan selain itu, ia akan mendapatkan siksa.” (HR Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad)
Hadirnya imam atau khalifah sangat mendesak bagi kaum muslim. Hanya Khilafah yang bisa menolong saudara kita yang ada di Palestina dan Rohingya. Umat Islam saat ini butuh pelindung yang akan menjaga dan melindungi kaum muslim dari berbagai serangan. Mengusir penjajah yang menjajah negeri-negeri muslim. Tugas itu hanya bisa diemban oleh seorang imam atau khalifah yang berani dan takut hanya kepada Allah. Ia tidak takut kepada manusia.
Kesadaran Umat
Untuk mewujudkan Khilafah sebagai junnah umat muslim dibutuhkan kelompok dakwah yang berjuang untuk menyadarkan umat dengan Islam kaffah. Kelompok tersebut dalam perjuangannya mencontoh Rasulullah saw.
Adapun aktivitasnya pertama, membina masyarakat secara intensif dengan menguatkan akidahnya agar tercetak individu yang berkepribadian Islam yang hebat dan tangguh sebagaimana para sahabat yang dibina oleh Rasulullah.
Kedua, berinteraksi dengan masyarakat. Menjelaskan kerusakan sistem sekuler kapitalisme saat ini dan dampaknya. Konsisten menyampaikan kebenaran Islam meskipun harus menghadapi hambatannya. Tidak hanya dari masyarakat tetapi juga penguasa.
Ketiga, sebagaimana Rasulullah mendirikan Daulah Islam di Madinah setelah umat paham Islam kemudian menyerahkan kekuasaan kepada beliau. Maka untuk tegaknya syari’at Islam, umat harus paham akan rusaknya sistem saat ini dan mengganti dengan sistem Islam. Islam sebagai solusi atas problematika negeri ini. Kesadaraan ini yang mendorong kaum muslim untuk tegakknya Khilafah.