Be The Better ‘Me’


Oleh : Mega Puspita

 

LenSa MediaNews__ Hari Ahad 28 Juli 2024, Komunitas Remaja Smart With Islam Bandung mengadakan kajian dengan judul “Be The Better Me“. Acara dilaksanakan di Masjid Ar-Rahmah Jalan Terusan Sukaati, Kota Bandung, dan dihadiri oleh peserta pelajar dari mulai SMP hingga Mahasiswa.

 

Kajian dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dipandu oleh Teh Nabila sebagai MC. Dilanjutkan dengan pembukaan dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104 dan Al-Maidah ayat 90 oleh Teh Nurul.

 

Kajian kali ini bertema tentang ‘Resolusi Tahun Baru’, yang bertepatan dengan Bulan Muharram 1446 H. Di awal materi, Teh Mega menyampaikan bahwa tahun baru itu identik dengan membuat resolusi. Dimana setiap resolusi itu isinya adalah harapan agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Definisi lebih baik itu biasanya adalah : lebih salihah, lebih rajin, lebih sehat, lebih bahagia.

 

Teh Mega menyampaikan bahwa kadang kita lupa untuk menulis kan di resolusi itu untuk lebih peduli. Padahal peduli itu adalah sebuah kebutuhan & kewajiban seorang muslim, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah di QS Ali Imran ayat 104 yang artinya “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

 

Namun, ternyata ada indikator dari definisi lebih peduli itu, yaitu peka dan bumbata (buka mata dan bunga telinga), menganalisa masalah dan mengambil peran untuk solusi.
Selanjutnya Teh Mega menekankan bahwa sebagai seorang muslim kita harus peka terhadap apa yang terjadi di masyarakat. Salah satu topik yang sedang ramai di perbincangkan adalah tinggi nya kasus judi online di Indonesia.

 

Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara yang paling banyak pemain judi online slot, dan provinsi Jawa Barat yang paling banyak kasusnya. Dan juga kasus judi online ini banyak di lakukan oleh anak-anak, data terakhir menunjukkan ada sekitar 190 ribu anak yang bertransaksi judi online.

 

Menurut Teh Mega, akar masalah kasus judi online ini akibat sistem yang diterapkan saat ini yaitu sistem kapitalisme yang melegalkannya, dengan dalih sebagai penyelamat ekonomi bangsa. Sekularisme dengan paham-paham batil turunannya, seperti liberalisme dan materialisme yang menyebabkan gaya hidup materialistis, yang menjadikan masyarakat mengambil pintas dan instan tanpa berpikir panjang, akhirnya banyak masyarakat melakukan judol di tengah kesempitan ekonomi.

 

Di akhir, Teh Mega menyampaikan tentang bagaimana Islam mengatasi judol, yaitu melalui 3 pilar: individu bertakwa, masyarakat, dan negara. Ketiga pilar inilah yang harus bahu-membahu melakukan perubahan dengan diterapkan sistem Islam kaffah dalam kehidupan. Dan negara adalah yang paling bertanggung jawab dalam persoalan masyarakat, hingga individu per individu. Langkah yang akan ditempuh negara adalah dengan cara pencegahan dan penegakan hukum yang tegas

 

Setelah materi selesai, dilanjutkan dengan sesi membuat resolusi bersama di notebook yang diberikan kepada setiap peserta, dan 3 orang dari peserta membacakan resolusinya di depan. Lalu ada sesi tanya jawab, pembagian hadiah untuk peserta. Terakhir acara ditutup dengan berdoa, foto bersama dan bermusafahah.

 

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis