LenSaMediaNews.com__Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kabar lima orang kader Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin bertemu dengan presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu. Telah diketahui bersama bahwa NU adalah salah satu organisasi masyarakat muslim terbesar di Indonesia. Entah apa yang ada dibenak mereka sehingga akhirnya dengan sangat percaya diri mengunjungi pihak yang tengah dengan keji membantai tanpa nurani saudara muslim Palestina. Lautan darah muslim Palestina belum jua mengering. Meskipun mayoritas negara-negara yang tergabung dalam PPB mengutuk kekejian Israel, namun hal tersebut tidak mampu menghentikan arogansi Israel dan sekutunya.

 

Salah satu kader NU (Zainul Maarif) yang mengunjungi presiden Israel mengungkapkan permohonan maafnya kepada masyarakat Indonesia, wabil khusus umat Islam, wabil khusus lagi kepada Nahdlatul Ulama. Ia menganggap niat dan tindakan baik terkadang efeknya belum tentu baik (cnnindonesia.com, 20-07-2024).

 

Sebagai seorang muslim, di sinilah pentingnya kita memahami ajaran agama, agar tidak terjerumus dalam jebakan para pembenci agama Islam. Dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 120, Allah Swt., berfirman: “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.”

 

Dalam ayat tersebut Allah telah memberi sinyal bahwa dengan siapa seharusnya kita berkawan, bermanis muka, berdiskusi/berdialog, saling menghibur, saling membantu, saling mendukung dan saling menguatkan. Karena hanya dengan berpegang teguh pada tali ajaran Allah, kita akan dapat melihat dan merasakan dengan jelas suatu kebenaran dan kebatilan.

 

Sehingga tidak terjebak dengan propaganda Hasbara yang dipakai Israel untuk menarik simpati masyarakat global. Propaganda Hasbara dilakukan Israel untuk mendistorsi dan merekayasa peristiwa demi peristiwa yang lebih terperinci untuk membenarkan tindakan dan kebijakan kontroversialnya.

 

Sejatinya tragedi Palestina telah dengan nyata menunjukkan kepada dunia, di barisan mana keberpihakan kita. Maka tegaslah dalam bersikap, karena apa yang kita lakukan hari ini, akan menjadi hujjah dihadapan Allah Swt. Wallahu a’lam bi ash-shawwab.

Ummu Fifa (MIMم_Muslimah Indramayu Menulis). [LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis