Perlukah Mendatangkan Dokter Asing?

Oleh : Ummu Ahsan

 

LenSa Media News–Dunia pendidikan dan kedokteran sempat dihebohkan dengan pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) yang menolak kedatangan dokter asing. Terkait polemik tersebut, kementerian kesehatan lantas menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki wewenang di dalam kebijakan Unair. Selain itu, dokter asing yang akan didatangkan merupakan tim dari Arab Saudi yang bertugas untuk melakukam operasi jantung demi menyelamatkan nyawa 30 anak Sumatera Utara (kompas.tv, 4-7-2024).

 

Kini, riuhnya isu kedatangan dokter asing telah mengembalikan posisi Dekan FK Unair yang sebelumnya dicopot. Profesor Nasih selaku Rektor Unair telah mengaktifkan kembali Profesor Budi Santoso selaku dekan. Meski demikian, sorotan terhadap isu kedatangan dokter asing masing terjadi diberbagai kalangan (bbc.com, 8-7-2024).

 

Melihat Urgensitas Dokter Asing

 

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengaku bahwa mereka tidak menolak rencana pemerintah untuk mendatangkan dokter asing ke Indonesia. Hanya saja, mereka berharap pemerintah tetap mengapresiasi dan memprioritaskan tenaga medis Indonesia (kompas.com, 9-7-2024).

 

Setelah pandemi Covid-19 melanda dunia, kebutuhan tenaga medis dalam negeri memang meningkat. Pasalnya, banyak tenaga medis yang terpapar wabah dan meninggal lantaran menjadi garda terdepan dalam menghadapi pandemi. Namun, kebutuhan untuk mendatangkan dokter asing tentu tak boleh asal diambil.

 

Baca juga: Benarkah Dokter Asing (Sangat) Diperlukan di negeri ini?

 

Negara harus mendahulukan dan memberdayakan tenaga medis dalam negeri dengan kepengurusan yang baik. Sebab, fakta menunjukkan masih banyak tenaga medis yang jauh dari kesejahteraan. Salah satu yang bisa diindera adalah tuntutan kenaikan gaji 249 tenaga kesehatan di Kabupaten Manggarai yang justru berujung pada pemecatan mereka.

 

Dunia Kesehatan dan Tanggung Jawab Negara

 

Menjamin terwujudnya layanan kesehatan sejatinya merupakan tanggung jawab negara yang harus diwujudkan. Ini merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang harus didukung dengan sistem lain dalam kehidupan. Kesehatan harus menjadi layanan negara yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat secara murah bahkan gratis.

 

Baca juga: Bayar Kuliah Dengan Pinjol, Bukti Kebijakan Konyol

 

Negara sebagai pengurus rakyat, sudah sepatutnya menyediakan tenaga medis, sarana, dan prasarana yang terbaik untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Pun dalam kebutuhan menyediakan tenaga ahli di bidang tersebut. Didukung dengan sistem ekonomi dan politik yang bijak maka semua kebutuhan dunia kesehatan akan dapat terpenuhi.

 

Namun, perlu dipahami bahwa semua itu hanya akan terwujud dalam sistem pemerintahan Islam. Sebab, sistem ini telah terbukti menjadi sistem terbaik dalam kehidupan manusia. Pemimpin negara Islam (khalifah) yang menjalankan amanah dengan keimanan serta ketakwaan akan memberikan kepengurusan maksimal kepada semua rakyatnya.

 

Persoalan kekurangan dokter dalam dunia medis pun akan diselesaikan secara komprehensif dengan dukungan keuangan negara yang dikelola sesuai syariat Islam. Sehingga, kalaupun negara mengambil kebijakan untuk mendatangkan dokter asing, tidak akan menimbulkan masalah dalam negeri.

 

Tak hanya itu, dengan sistem pendidikan Islam, para dokter muslim dalam negeri akan mampu berdaya sesuai dengan keahliannya masing-masing. Maka dari itu, sudah saatnya masyarakat beralih kepada sistem Islam.

 

Semua elemen masyarakat harus berupaya mewujudkan sistem ini yang merupakan bagian dari kewajibannya sebagai muslim. Ingatlah, Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Seseungguhnya (setan itu) adalah musuh yang nyata bagimu.” (TQS. Al-Baqarah: 208). Wallahu a’lam bishawab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis