Impor Beras Memicu Harga Beras Melambung Tinggi

Oleh: Muflihatul chusnia

 

Lensa Media News–Pada acara Pembinaan Petani Jawa Tengah, Di Banyumas, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia masih membutuhkan impor beras karena sulit untuk mencapai swasembada. Apalagi penduduk Indonesia terus bertambah (CNBC Indonesia. com,2/1/2024).

 

Sudah kita ketahui bersama bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh manusia. Seperti lahan sawah, yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Selain sebagai penghasil bahan pangan, lahan sawah juga merupakan sumber pendapatan, tempat rekreasi dan lain sebagainya.

 

Sehingga sungguh kondisi yang sangat ironis, Jika harus impor beras. Padahal jelas negeri kita sangat kaya akan sumber daya alamnya. Khusus untuk pertanian Indonesia yang memiliki lahan sawah yang subur, dan memiliki bermacam-macam jenis tanah yang baik untuk tanaman padi. Seperti tanah gambut atau tanah organik, tanah aluvial dan lain-lain.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah mengimpor beras sebanyak 1,786 juta ton selama Januari sampai September 2023. Impor beras terbanyak berasal dari Thailand, Vietnam dan Myanmar (CNBCindonesia.com, 15/11/2023).

 

Semestinya dengan kekayaan alam dan berbagai macam tanah sebagai media tanam, Indonesia sangat mampu untuk memproduksi bahan pangan sendiri tanpa harus bergantung pada negara lain. Meskipun sebenarnya pemerintah bukan hanya impor beras tapi juga pada jagung, garam, kedelai dan lain-lain.

 

Sepertinya impor beras diprediksi akan terus dilakukan, disaat harga beras melambung tinggi. Karena impor merupakan solusi praktis bagi pemerintah. Seakan tak ada upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras.

 

Ini merupakan salah satu bukti bahwa pemerintah tidak berpihak pada petani. Karena jelas jika produksi berkurang, otomatis harga beras merangkak naik. Dan akhirnya rakyatlah yang menjerit.

 

Sebenarnya beras merupakan bahan pangan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia. Karena itu termasuk kebutuhan dasar manusia. Seperti sabda Rasulullah saw. ,“Siapa di antara kalian yang berada pada waktu pagi dalam keadaan aman di tempat tinggalnya, sehat jasmaninya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan seluruh dunia ini telah diberikan kepadanya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

 

Jadi tugas negara dalam Islam adalah sebagai pelayan masyarakat, mengurusi urusan umat, seperti menjamin pemenuhan kebutuhan pangan. Bukan hanya itu tapi negara Islam wajib memastikan persediaan pangan aman dan berupaya agar harga bahan pokok bisa dijangkau masyarakat.

 

Terkait swasembada, negara Islam akan melakukan semata-mata untuk kebutuhan umat. Dan akan berupaya memenuhi target untuk ketahanan pangan pada saat paceklik atau bencana alam.

 

itulah solusi yang diberikan oleh sistem Islam, hanya dengan mengelola tata cara ketahanan pangan dengan sistem Islam. Tak ada cara lain selain melaksanakan seluruh syariat Islam dalam bingkai khilafah ‘ala minhajin nubuwah.Wallahualam bissawab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis