Antara IKN dan Pembangunan dalam Islam
Lensa Media News—Presiden Jokowi telah meresmikan beberapa ground breaking pembangunan infrastruktur di mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disponsori oleh investor pihak swasta dalam negeri. Pembangunan rumah sakit, sekolah, hotel, mal, dan beberapa fasilitas lainnya telah mulai dilakukan.
Di sisi lain, belum ada investor asing yang tertarik pada proyek besar ini. Jokowi juga mempromosikan IKN di tengah acara internasional, salah satunya agenda KTT APEC di San Fransisco. Suntikan dana pasti dibutuhkan oleh mega proyek ini. Namun, sesungguhnya ini menunjukkan juga bahwa proyek IKN bukanlah proyek yang dibangun berdasarkan kemampuan negara. Bahkan, sesungguhnya juga tidak berdasar kebutuhan rakyat. Sementara kita tahu, menggantungkan biaya pembangunan pada investor adalah langkah berbahaya. Investor berhak mengatur arah pembangunan yang bisa jadi bertentangan dengan kebutuhan rakyat.
Sebagai negara yang kaya, Indonesia sejatinya memiliki banyak potensi modal. Pengelolaan sumberdaya alam yang melimpah bisa menjadi sumber pendapatan negara. Bergantung pada investor luar apalagi investor asing bisa menjadi ancaman bagi kedaulatan negara. Di sisi lain, belum adanya investor asing menjadi tanda tanya tentang proyeksi keberhasilan program IKN ini.
Dalam Islam, pembangunan dilakukan sebagai bentuk pelayanan pada rakyat. Dasarnya adalah kebutuhan rakyat dan pelaksanaanya dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran bahwa semua yang dilakukan akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah. Prioritasnya adalah memenuhi hal-hal yang memang dibutuhkan oleh rakyat sebagaimana fungsinya sebagai negara.
Pembangunan dalam Islam pun dilakukan secara mandiri, di mana sumber keuangan negara salah satunya berasal dari pengelolaan sumber daya alam, tidak menggantungkan sumber keuangan pada investor, apalagi yang berasal dari asing. Islam menjaga kemandirian bangsa dalam melaksanakan program pembangunan. Itu pulalah yang juga menjaga harga diri daulah Islam dan menjauhi risiko intervensi pemodal swasta maupun asing. Wallahualam bissawab. Nazma Nabila. [LM/EM/ry].