Sinyal Bahaya Kekerasan di Jalan Raya

Oleh: Siska Juliana

 

 

LenSaMediaNews__Peristiwa menggegerkan kembali terjadi di Kota Kembang. Seorang perempuan diduga menjadi korban pembacokan oleh gerombolan orang tak dikenal menggunakan senjata tajam. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (25/11) dini hari di Jalan Pungkur, Kota Bandung. Satu pelaku berhasil diamankan. Kapolsek Regol, AKP Aji Riznaldi mengatakan bahwa korban hanya mengalami luka lecet di kepala akibat dipukul dan tidak sempat mengalami pembacokan. Belum jelas motif dari pelaku melakukan hal tersebut. (tribunjabar.id, 25-11-2023)

 

 

Miris memang jika melihat kondisi saat ini. Berbagai tindak kriminal selalu saja terjadi. Bahkan tak sedikit pelaku kriminal merupakan remaja yang notabene sebagai generasi penerus bangsa. Konvoi motor sambil membawa senjata tajam dengan teman-temannya yang berujung pada tindak kekerasan adalah hal yang sering dilakukan. Semua itu dilakukan hanya untuk eksistensi diri dan mendapat pengakuan dari kelompok lain kalau mereka “jagoan”. Melihat kondisi tersebut, bagi masyarakat rasa aman seakan menjadi harga yang mahal.

 

 

Kondisi ini tidak terlepas dari sistem kapitalisme sekuler yang diterapkan. Sistem ini sukses menjauhkan manusia dari aturan Sang Pencipta. Alhasil, manusia hidup dengan aturannya sendiri. Mereka menjalankan kehidupan sesuai dengan hawa nafsu, tidak memiliki standar hidup yang jelas. Selain itu, lemahnya sanksi yang diberikan juga makin menyuburkan tindak kriminal di tengah umat.

 

 

Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan perubahan secara sistematis dari berbagai bidang seperti bidang politik, pendidikan, ekonomi, sosial, dan sanksi. Perubahan ini dapat terjadi ketika umat memiliki kesadaran bahwa Islam merupakan pedoman dalam menyelesaikan seluruh problematika kehidupan.

 

 

Islam sebagai agama juga ideologi memandang bahwa setiap individu harus terikat oleh akidah. Sehingga ia menyadari kedudukannya di dunia adalah seorang hamba yang harus taat pada aturan Allah SWT. Tujuan hidupnya untuk mencari keridaan Allah, bukan untuk mengejar kepuasan materi. Sehingga setiap langkahnya terikat dengan hukum syara.

 

 

Di sisi lain, pendidikan Islam yang berlandaskan akidah akan membentuk generasi yang memiliki kepribadian Islam. Negara pun akan mengontrol media agar tidak menampilkan tayangan-tayangan negatif yang dapat meracuni pemikiran. Media digunakan sebagai sarana dakwah dan menyampaikan pemahaman Islam di tengah umat.

 

 

Islam juga memandang bahwa perempuan adalah kehormatan yang harus dijaga dan dimuliakan.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw.

Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para perempuan.” (HR Muslim)

Dengan adanya perlindungan terhadap kehormatan perempuan, maka tindak kekerasan pada perempuan tidak akan terjadi. Apalagi sanksi dalam Islam bersifat jawabir (penebus) dan zawajir (pencegah). Sehingga berbagai kasus kejahatan akan diselesaikan secara adil dan menimbulkan efek jera bagi pelaku. Dengan penerapan Islam secara kaffah, seluruh umat akan merasakan kesejahteraan, kenyamanan dan keamanan.

Wallahu’alam bishshawab.

Please follow and like us:

Tentang Penulis