Fenomena Bunuh Diri, Buah Penerapan Ideologi Sekuler
Fenomena Bunuh Diri, Buah Penerapan Ideologi Sekuler
Oleh : Ummu Usamah
LenSaMediaNews.com – Bunuh diri di Indonesia semakin meningkat. Pelakunya dari berbagai macam usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia mulai dari periode Januari sampai Oktober 2023. Terbanyak terjadi di Jawa Tengah. Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.(katadata.co.id, 18/10/2023).
Kasus bunuh diri ini cenderung dipicu oleh masalah keluarga, masalah keuangan dan kesepian. Hal ini terungkap dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Emotional Health for All Foundation (EHFA), Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tepat di Hari Kesehatan Mental Dunia, pada Selasa, 10 Oktober 2023. (Liputan6.com, 10 Oktober 2023)
Sistem sekuler yang menafikan agama dan syariat-Nya dari kehidupan, membuat manusia jauh dari Tuhannya. Saat materi yang menjadi tolak ukur kebahagiaan dan keberhasilan seseorang, menjadikan sikap individualis dan oportunis mendominasi di masyarakat. Nilai-nilai kehidupan sekuler yang tertanam, membuat manusia mudah putus asa, karena jauhnya hubungan manusia dengan Tuhannya.
Selain itu, ekonomi kapitalistik membuat kemiskinan sistematis. Sehingga tekanan hidup yang ditanggung setiap orang semakin berat. Belum lagi gaya hidup hedonis yang marak di tengah masyarakat. Gaya menjadi prioritas utama, yang seakan menjadi kebutuhan primer. Membuat orang semakin tertekan, karena mahalnya biaya hidup hedon.
Belum lagi lingkungan keluarga, orang tua yang keduanya harus keluar rumah untuk bekerja, peran ibu yang tercerabut dari rumah tangga, meninggalkan anak-anak yang lemah dan kering kasih sayang. Sehingga tak ada tempat untuk mencurahkan segala problem yang dihadapi si anak di luar rumah.
Pandangan Islam Tentang Bunuh Diri
Allah berfirman, yang artinya:
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An Nisa ayat 29).
Allah membenci tindakan bunuh diri, karena manusia adalah mahluk paling sempurna yang memiliki akal. Seharusnya akal mampu digunakan untuk memecahkan problematika hidupnya.
Selain itu, Allah juga tahu batas kemampuan mahluk-Nya. Allah yang Maha Penyayang tidak akan memberikan ujian melampaui kemampuan hamba-Nya.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya…” *(QS. Al-Baqarah:286).*
Solusi Paripurna dalam Islam
Permasalah pelik yang melanda manusia saat ini, disebabkan oleh dihinakannya syariat Allah. Padahal Islam memiliki syariat yang sempurna, yang akan menghindarkan manusia dari problematika pelik yang mencekik. Islam memiliki aturan ekonomi, ketenagakerjaan, pendidikan, kemasyarakatan dan aturan-aturan yang memberikan rahmat bagi manusia.
Menjadikan Islam sebagai ideologi, kemudian diterapkan dalam hidup dengan wadah Daulah Islam, akan menjadikan masyarakat bahagia, yang menyerahkan hidupnya hanya di jalan Allah semata.
Wallahua’lam bishowwab.