Sekelompok pemuda Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, menggelar konvoi kendaraan bermotor dalam rangka malam takbiran Idul Fitri. Nahas, konvoi tersebut memancing ketersinggungan warga Desa Gunung Jaya. Kesalahpahaman warga dua desa berlanjut keesokan harinya (seusai shalat Idul Fitri) hingga berujung 2 warga meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka. Pun, 87 rumah, satu mobil pikap, dan satu motor ikut dibakar massa. Sekitar 600 warga di dua desa yang terlibat bentrok juga mengungsi.

Sangat disayangkan. Momen lebaran harus diwarnai kericuhan. Padahal, seyogianya warga saling bermaaf-maafan. Mengikhlaskan khilaf agar keluar dari Ramadan sebagai pemenang. Pemenang dalam perang menaklukkan hawa nafsu. Hal ini menjadi pelajaran berharga agar ke depan tidak terulang. Sebab, kerugian yang ditimbulkan tidak sedikit. Fisik dan psikologis. Bukan saja merusak bangunan dan kendaraan, melainkan mengakibatkan nyawa melayang di momen lebaran.

 

Hasni Tagili
Konawe, Sulawesi Tenggara

 

[LS/Ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis