Kekeringan Mengancam Negeri, Siapkah Kita Menghadapinya?
Oleh : Ajeng Erni S
LensaMediaNews__Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Indonesia akan mengalami kekeringan panjang, yang diprediksi terjadi pada juli hingga akhir 2023.
Dilansir dari Kbr.id, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, bahwa ancaman kekeringan ini disebabkan dua fenomena, yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole atau naik turunnya suhu permukaan laut di Samudera Hindia yang makin menguat (06/06/2023).
Fenomena ini akan berdampak pada curah hujan yang semakin berkurang. Bahkan, sebagian wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan di bawah normal atau lebih kering dari kondisi normal.
Kondisi tersebut akan berpengaruh pada sektor kehidupan seperti pertanian, kebakaran hutan, krisis air hingga terjadinya penyakit akibat perubahan cuaca yang ekstrim.
Ancaman kekeringan adalah satu kepastian di tengah adanya perubahan iklim dengan segala konsekuensinya. Akan tetapi, upaya antisipasi hanya bersifat kuratif yang tidak menyentuh akar persoalan. Bahkan, himbauan untuk menghemat air bersih hingga mempercepat import beras belum tentu dapat memenuhi kebutuhan rakyat secara menyeluruh selama masa kekeringan yang terjadi.
Butuh solusi di berbagai wilayah negeri ini saat menghadapi cuaca ekstrim. Dimana cuaca ekstrim ini dapat terjadi karena faktor klimatologis dan prilaku manusia terhadap bumi.
Penelitian para ahli iklim dan lingkungan menunjukan bahwa pembabatan hutan berpengaruh besar terhadap pemanasan global yang menyebabkan kenaikan suhu udara. Pembabatan hutan atau alih fungsi lahan terjadi karena liberalisasi sumber daya alam, pertambangan dan pembangunan kawasan ekonomi khusus dan energi baru.
Penerapan sistem ekonomi kapitalismelah yang melegalkan liberalisasi SDA. Akibatnya, negara mengeluarkan kebijakan-kebijakan demi melancarkan bisnis para pemilik modal.
Berbeda dengan sistem Islam, sistem yang datang dari sang pencipta, yakni Allah Swt., Islam akan menyelamatkan manusia, bumi beserta isinya dari segala bentuk kerusakan. Islam mewajibkan negara untuk mengurus rakyatnya dengan baik dan menjamin kesejahteraannya.
Dalam Sistem Islam, negara wajib membuat kebijakan yang memperhatikan kepentingan rakyat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. “Imam (Khalifah) adalah roain (pengurus rakyat) dan ia bertanggungjawab atas pengurusan rakyatnya (HR. Bukhari).
Disamping itu, negara juga wajib menjaga daur air, karena air adalah salah satu kebutuhan rakyat yang sangat berkaitan dengan kelangsungan hidup. Islam telah menempatkan air sebagai harta kepemilikan umum (rakyat) yang tidak boleh dikuasai oleh perorangan termasuk swasta.
Negaralah yang memiliki hak untuk mengelola sumber daya air untuk disalurkan kepada masyarakat secara keseluruhan. Negara akan membangun infrastruktur air terbaik, agar air bisa dijangkau oleh masyarakat dimana pun dan kapan pun.
Selain itu, negara akan mengedukasi masyarakat secara terus menerus dalam rangka membangun kesadaran dan melibatkan seluruh masyarakat secara sistemis dalam menghadapi bencana kekeringan. Negara juga akan memberikan bantuan secara produksi, seperti benih, pupuk, dan lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
Inilah mekanisme Islam dalam mencegah dan menghadapi dampak kekeringan. Semua ini hanya akan terwujud melalui penerapan Islam secara menyeluruh. Wallahu’alam bishshowab