Fitrah Ibu Hilang Tergerus Sekularisme
Fitrah Ibu Hilang Tergerus Sekularisme
LenSaMediaNews.com –Menggemparkan! Media dihebohkan dengan sosok ibu muda berinisial NT (25) yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap belasan anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 2 perempuan di Kawasan Rawasari, Kota Jambi. Wanita beranak satu ini memiliki usaha rental Play Station (PS) yang kemudian dijadikan tempat melancarkan aksi bejatnya. Korban disuruh menyentuh bagian intim tubuh pelaku dan diajak menonton pornografi (4/2). Seiring berjalan pemeriksaan, Direktur Kriminal Umum Polda Jambi menyatakan ada tambahan korban sebanyak 6 anak sehingga total korban 17 orang (6/2).
Sungguh ironis, pelecehan seksual semakin hari semakin marak terjadi bahkan bisa menimpa siapa pun dan di mana pun. Kasus ini juga mematahkan anggapan bahwa perempuan yang seringkali dianggap korban, ternyata bisa menjadi pelaku predator seksual pada anak. Lebih jauh, mengonfirmasi bobroknya keadaan masyarakat di bawah asuhan sekularisme.
Tak bisa dimungkiri, sekularisme dengan konsep pemisahan agama dari kehidupan menyuburkan berbagai penyimpangan dan kejahatan di luar nalar. Dalam pandangan agama, perbuatan keji ini jelas sangat menyelisihi fitrah. Semua hal yang berlawanan dengan fitrah merupakan masalah yang harus diluruskan.
Seperti halnya fitrah perempuan sebagai ibu yang seharusnya menjadi madrasatul ula (madrasah pertama) bagi anak. Sosok ibu juga indentik dengan sifat menyayangi, mengasihi dan melindungi dari hal buruk. Namun sangat disayangkan, di bawah payung kehidupan sekuler kita temukan malah berperilaku sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa fitrah keibuan hilang tergerus arus sekularisme.
Selain itu, manusia yang hakikatnya lemah ditambah aturan agama disingkirkan dalam kehidupan makin membuat manusia terpuruk hingga terperosok jauh dalam jurang kehinaan. Maka, sampai kapan kita bergantung pada sistem yang rusak dan merusak tatanan masyarakat? Sudah saatnya kita mencampakkan sekularisme dan beralih pada sistem Islam yang mempunyai aturan sempurna.
Dalam Islam, semua sendi kehidupan akan diatur berdasarkan hukum-hukum syara‘ yang rinci dan detail. Dengan demikian, semua persoalan termasuk masalah perempuan maupun anak akan tuntas. Islam juga menetapkan adanya hari pertanggungjawaban, orang akan berpikir ulang jika melakukan kemaksiatan sehingga fitrah manusia akan terjaga.
Wallahu’alam Bishowwab.
Oleh : Siti Riyani Novrianti
(Bandung)