Hei, Jangan Ikut-ikutan Merayakan V-Day!
Hei, Jangan Ikut-ikutan Merayakan V-Day!
Oleh: Ummu Dhiya
LenSaMediaNews.com- Di bulan Februari ada satu hari yang banyak dirayakan oleh masyarakat di dunia Februari, tak terkecuali di Indonesia. Ya, Hari Valentine (V-Day) yang diperingati setiap tanggal 14 Februari. V-Day juga identik dengan hari kasih sayang. Hari Valentine di Amerika sendiri dirayakan dengan saling mengirim kartu ucapan selamat kepada orang-orang tersayang, memberi hadiah dan makan malam romantis di luar.
Maka tak heran jika kartu ucapan, permen, coklat menjadi barang yang sangat laris di bulan ini. Restoran-restoran pun sudah penuh dipesan, bahkan dari satu minggu sebelumnya. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Hari Valentine hanya untuk kepentingan bisnis semata. Tak hanya dimanfaatkan oleh penjual coklat, kartu, bunga atau permen, tapi penjual tas, perhiasan, jam tangan.
Jika melihat sejarahnya, V-Day sudah jelas bukan dari Islam. Sejarahnya banyak versi, salah satunya adalah Valentine sendiri yang diambil dari nama seorang pendeta Romawi pada abad ke-3 Masehi yakni St Valentine. Ia dihukum mati oleh Kaisar Claudius II karena menganggap melawan perintahnya kaisar yang melarang prajurit pria menikah. Valentine diam-diam menikahkan setiap pasangan kekasih yang kemudian ketahuan dan mengantarkannya ke penjara lalu mengecam mati. Pada abad ke-5 Masehi, tanggal 14 Februari ditetapkan sebagai Hari Valentine oleh Paus Roma Gelasius.
Oleh karena itu, Sebagai seorang muslim kita tidak boleh ikut-ikutan merayakannya karena tasyabbuh. Tasyabbuh adalah menyerupai sesuatu atau perayaan di luar akidah Islam. Rasulullah saw melarang umat Islam untuk tasyabbuh. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi saw pernah berlibur,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Selain tasyabbuh, perayaan V-Day juga rawan mengantarkan berbagai kemaksiatan seperti khalwat (berdua-duaan antara lawan jenis yang bukan mahrom), ikhtilat (campur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom), bahkan sampai kepada seks bebas atau perzinahan. Di hari itu, muda-mudi ramai saling mengungkapkan kasih sayangnya dengan bertemu sang pacar, saling memberi hadiah juga makan malam romantis bersama. Di hari biasa saja aktifitas pacaran dan seks bebas sudah marak, apalagi ini disuasanakan. Inilah mengapa Islam melarangnya.
Majelis Ulama Indonesia melarang masyarakat untuk merayakannya. Beberapa sekolah dan beberapa kepala daerah juga menghimbau agar tidak ikut merayakan. Jadi, jangan ikut-ikutan merayakan V-Day, karena itu tasyabbuh dan rentan mengantarkan ke maksiat lainnya.