Uskun Berkedok Agama, Akidah Umat Terancam Goyah
Oleh: Yulweri Vovi Safitria
Lensamedianews.com– Beberapa waktu belakangan ini konten atau video seseorang yang disebut ‘ustaz’ memerangi praktik perdukunan semakin banyak di Youtube, sekilas nampak membanggakan, karena berani terang-terangan memerangi praktik perdukunan langsung ke markasnya para dukun, seperti markas dukun santet, dan lain sebagainya. Apalagi acara tersebut disiarkan secara live, dan para pembuat konten yang dianggap ‘ustaz’ membaca lafaz-lafaz Al-Quran untuk memerangi mereka yang disebut dukun.
Selama ini saya enggan menanggapi, karena memang tidak paham dengan acara tersebut. Namun belakangan trik pengobatan ataupun praktik tersebut menjadi viral karena keberanian Pesulap Merah yang membongkar praktik perdukunan berkedok agama kepada masyarakat. Karena penasaran, akhirnya saya ikut stalking akun Youtube-nya.
Laki-laki dengan nama Marchel Radhival itu tidak hanya membongkar praktik dukun, tapi juga trik sulap lewat konten-konten Youtube-nya. Dia menyebutkan apa yang dilakukan kebanyakan tersebut adalah pembodohan terhadap masyarakat. Maka tidak sepatutnya masyarakat mempercayainya sebagai salah satu ikhtiar pengobatan apalagi mempercayai dukun. (Kompas.com, 3/8/2022)
Aksi Marchel Radhival tersebut direspon oleh banyak orang, tidak hanya masyarakat awam, dukun-dukun pun juga turut merespon. Seperti yang viral di media sosial Instagram, bahwa seorang dukun bersertifikat meminta bantuan kekuatan gaib untuk melawan Pesulap Merah atau Marcel Radhival.
Maraknya Praktik Perdukunan
Praktik perdukunan memang sudah tidak asing. Sejak zaman dulu hingga zaman modern, praktik perdukunan tetap digandrungi banyak orang, apalagi bagi mereka yang memiliki penyakit langka, namun belum bisa disembuhkan secara medis. Hal-hal berbau mistis menjadi ikon praktik perdukunan ini.
Masyarakat tersugesti oleh apa disampaikan oleh seseorang yang berprofesi dukun, mereka buat yakin dan percaya bahwa dukun mampu menyembuhkan segala macam penyakit, bahkan memindahkan penyakit tersebut ke media lain.
Informasi tentang biaya pengobatan melalui dukun tidaklah murah, bahkan terbilang mahal, dan berkelas sesuai kantong pasien, ini jamak diketahui publik. Mahalnya mahar tak jadi masalah, yang penting sembuh. Alhasil pola penyembuhan dukun semakin menjadi, sebab ada qimah materi yang menggiurkan di balik praktik perdukunan.
Tidak bisa dipungkiri, materi merupakan hal yang utama dalam hidup zaman ini. Kebutuhan akan materi, serta tidak adanya jaminan terpenuhinya kebutuhan bagi masyarakat menjadikan seseorang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta.
Ditambah lagi tidak adanya perlindungan terhadap masyarakat dari praktik perdukunan maupun aktivitas lain yang menyelisihi syariat, yang ada mereka justru diberi ruang dengan alasan hak dan kebebasan, serta jalan rezekinya.
Larangan Islam
Dalam Islam hukum mendatangi dukun dan mempercayainya, artinya telah kufur kepada apa yang dibawa Rasulullah saw. sebagaimana dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda:
“Barangsiapayangmendatangidukunatautukangramal,laluiamembenarkannya,makaiaberartitelahkufur pada Al-Quran yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad)
Dalam hadis yang lain Rasulullah juga bersabda:
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka salatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim)
Sebagai umat Islam, kita harus percaya akan adanya hal ghaib, dan meyakininya adalah bagian dari salah satu Rukun Iman. Maka mempercayainya adalah bukti keimanan seorang muslim.
Namun mempercayai orang yang mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib, apa yang akan terjadi kemudian hari, bisa menyembuhkan penyakit dengan teknik yang mereka sebut supranatural, dan semacamnya, walaupun di masyarakat dikenal dengan sebutan kyai, ustaz, orang pintar, orang tua, atau lain sebagianya, maka hal ini dilarang keras oleh Islam.
Sebab perkara ghaib adalah kuasa Allah Swt., jika pun ada yang mengaku mengetahuinya, adalah merupakan bisikan setan laknatullah alaihi yang ingin menyesatkan umat manusia sebagaimana sumpahnya di hadapan Allah Swt. saat terusir dari surga.
Dalam QS. Al-A’raf: 14-17 Allah berfirman;
“Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu sudah sepantasnya tidak menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.’ Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.”
Allah berfirman;
‘Sesungguhnyakamutermasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Maka sebagai orang yang beriman tidak sepatutnya percaya dengan trik dan praktik perdukunan, apalagi berkedok agama, agar praktiknya terlihat islami. Jika sakit, berobatlah kepada yang ahlinya, tenaga medis atau terapis herbal, bukan kepada mereka yang mengaku-ngaku mengetahui hal ghaib atau sejenisnya.
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,..” (Al-An’am/6: 59)
Sudah sepatutnya pula kita bersama-sama memberantas kemusyrikan yang dapat menggoyahkan akidah umat, yang menyebabkan hidup ini jauh dari rahmat-Nya.
Tidak hanya itu, umat juga butuh aturan yang mampu menghentikan praktik perdukunan, aturan yang melindungi dan menjaga akidah umat agar tidak terjebak pada jurang kemusyrikan. Aturan menyeluruh yang bersumber dari Al-Quran dan as-Sunah yang diterapkan oleh seorang pemimpin dengan mengikuti metode kenabian. Wallahualam bisshawab. [LM/UD]