Praktisi Kesehatan Angkat Bicara Soal Konsep dari Rasulullah saw. Sebagai Solusi Tuntas Wabah Covid-19
Reportase – PKAD -Masa pandemi covid-19 masih harus terus dihadapi oleh masyarakat dunia. Varian baru yang seakan belum membuat jera para penentu kebijakan untuk kembali pada konsep penanganan wabah yang pernah dicontohkan Rasulullah saw. Dalam acara [LIVE] #121 Pusat Kajian Dan Analisis Data bertajuk “Omicron Dan Kesiapan Hidup Berdampingan Dengan Covid-19,” dr. Nur Erlin selaku praktisi kesehatan angkat bicara seputar solusi tuntas dari wabah covid-19 ini, Jum’at, 31 Desember 2021.
Penguasa negeri ini ketika pandemi awal tidak melakukan karantina wilayah seperti konsep Rasulullah saw. dalam penanganan wabah. Karenanya, vaksinasi di era kapitalisme ini, kita lakukan sebagai bagian ikhtiar upaya untuk pencegahan dan meminimalisir penularan.
“Vaksinasi insyaallah aman, tidak berbahaya karena sudah uji klinis. Upaya vaksinasi efektif dengan syarat. Artinya ketika sudah divaksin tetap prokes, pakai masker, jaga jarak,”ungkapnya.
Tambahnya, “Tapi faktanya tidak begitu. Agak sulit jika anak-anak apalagi di bawah minimal usia 10 tahun ke bawah. Sebenarnya mau efektif, gampang aja dari negara. Artinya negara berikan aturan tegas dan sanksi pada pelanggaran,” tutur dr. Nur Erlin sebagai praktisi kesehatan.
Beragam upaya penguasa serasa tong kosong nyaring bunyinya ketika sistem kehidupan kapitalisme, materialisme masih terus bercokol utamanya di negeri ini.
“Kalau saya melihat, masyarakat sudah krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Sebelum wabah sudah tidak percaya terhadap pemerintah. Karena sistem yang diterapkan pemerintah, kapitalisme, materialisme. Seharusnya negara harus mencegah kontradiksi antara aturan dan perlindungan kepada masyarakat.”
Beliau menyontohkan, “Misal pemberlakuan PPKM seharusnya dibarengi juga dengan jaminan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya agar aturan pemerintah berjalan sesuai tujuan hadapi wabah ini,” ungkap beliau.
Oleh karena itu, seorang Muslim terlebih Muslimah harus siap menghadapi fakta ini ke depan. Para ibu harus tangguh dan gigih bekerja sama dengan bagian keluarga dan institusi lainnya hadapi wabah covid-19 di tengah kapitalisme yang berjalan beriringan hingga kini.
“Ibu harus menerangkan pemahaman yang benar tentang covid-19 bahwa ini bagian qadha dari Allah SWT. Selanjutnya, Ibu memaksimalkan ikhtiar sebagai bagian dari kewajiban seorang muslim kepada Allah SWT. yang bernilai pahala jika dilakukan hambaNya. Seperti memakai masker, jaga jarak, mengurangi mobilitas. Ibu punya kewajiban edukasi ke masyarakat. Secara pribadi ikhtiar, lalu melakukan perbaikan masyarakat dan agar negara juga serius. Rasul saw. punya konsep baku ketika ada wabah dan diteladani oleh para Khulafaur Rasyidin. Negara mencontoh Umar bin Khattab memenuhi pemenuhan pangan hingga kesehatan,” tips dr. Nur Erlin terutama bagi para Ibu Muslimah.
Kapitalisme selalu mencari kesempatan sejak lahirnya. Karenanya dr. Nur Erlin juga menawarkan solusi mengatasi wabah covid-19 ini.
“Kalau ingin tuntas solusi wabah kembali saja ke bagaimana Rasul saw. mencontohkannya dan Khalifah setelahnya. Negara-negara kapitalisme belum berhasil menyelesaikan wabah ini. Seorang muslim sudah punya konsep dari Rasulullah saw. ketika negaranya khilafah. Merubah menjadi lebih baik ini PR kita, solusi semua persoalan, komprehensif dan tanpa timbul masalah baru,”pungkas dr. Nur Erlin, Praktisi Kesehatan.
(Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media) .
[ry/LM].