Islam Solusi Ampuh Atasi Mental Generasi Rapuh

Green Minimalist Simple House Logo Icon_20250307_062646_0000

Oleh: Ummu Mubram

Lensamedianews.com, Opini — Masalah kesehatan mental di kalangan remaja saat ini semakin mengkhawatirkan. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), menyatakan bahwa banyak remaja di Indonesia yang mengalami masalah kesehatan mental, yaitu sekitar 15,5 juta orang atau 34,9 persen dari total remaja Indonesia.

Dilansir dari Tempo.co (15-02-2025), Wakil Kementerian Ratu Isyana Bagoes Oka mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini menghadapi banyak tantangan, termasuk masalah kesehatan mental yang semakin kompleks. Selain itu, semakin banyak pula anak muda yang takut untuk menikah atau memilih untuk tidak memiliki anak (childfree). Data terbaru dari Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 72 ribu atau 8,2 persen perempuan memilih untuk tidak memiliki anak.

Menurut WHO, selain faktor genetik (keturunan), masalah kesehatan mental juga disebabkan oleh faktor ekonomi (masalah ekonomi), kondisi fisik (trauma disebabkan pernah mengalami kekerasan fisik dan seksual), dan lingkungan sosial yang buruk, termasuk pengaruh media sosial. Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa segala aspek kehidupan menciptakan tekanan pada mental generasi muda, sehingga mereka mengalami berbagai masalah. Ini menunjukkan bahwa kerusakan mental pada generasi muda saat ini bukan hanya karena individu yang “lemah”, tetapi juga akibat dari sistem yang ada.

Dampak Buruk Sistem Sekularisme

Banyaknya remaja yang mengalami masalah mental dan memilih untuk childfree mencerminkan kegagalan negara dalam membina generasi penerus. Untuk mencapai generasi emas 2045 tentu akan sulit tercapai jika keadaan ini terus berlanjut.

Saat ini, negara menerapkan sistem kapitalisme sekuler. Penerapan sistem kehidupan ini berdampak pada lahirnya generasi yang menuhankan materi. Hal ini diperparah dengan makin kecilnya porsi pendidikan agama dalam sistem pendidikan sekuler.

Pendidikan sekuler yang diterapkan saat ini membentuk generasi muda berperilaku liberal karena agama dipisahkan dari kehidupan. Akibatnya, generasi muda menjadi sosok yang gagal memahami jati dirinya, dan gagal menghadapi penyelesaian sahih dalam segala persoalan hidupnya. Akhirnya, gangguan mental tak terhindarkan.

Oleh karena itu, solusi yang tepat bukan hanya sosialisasi pragmatis seperti saat ini, tetapi perlu ada perubahan mendasar dalam sistem kehidupan. Generasi muda harus hidup dalam sistem kehidupan yang sahih agar mereka bisa kembali sesuai fitrahnya, yaitu hidup untuk Rabb-nya.

Sistem Islam Ciptakan Generasi Berkualitas

Sistem yang sahih itu adalah sistem Islam. Dengan mengikuti sistem Islam, generasi muda akan memahami tujuan hidupnya, yaitu beribadah kepada Allah. Semua aktivitas mereka akan sesuai dengan syariat Islam. Generasi yang memahami tujuan hidupnya dengan benar akan mampu mengenali dan menghadapi berbagai persoalan dalam hidup. Mereka akan lebih kuat menghadapi berbagai tantangan karena percaya bahwa semua itu adalah ujian. Jika mereka sabar, insyaAllah akan mendapatkan pahala. Sikap ini hanya bisa terbentuk jika generasi muda dididik dan dibina dengan kepribadian Islam.

Hanya dengan konsep kepribadian Islam (syakhsiyyah islamiyah), generasi muda akan memiliki pola pikir (aqliyah) dan pola sikap (nafsiyah) yang sesuai dengan ajaran Islam. Kepribadian Islam tidak akan terbentuk tanpa peran negara yang menyadari pentingnya menciptakan generasi yang berkualitas. Islam memiliki konsep kepemimpinan dalam bentuk institusi negara untuk menjalankan tanggung jawab tersebut. Sebagaimana hadis Rasulullah saw., “Imam (khalifah) adalah raa’in (pengurus) rakyat dan bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR. Al-Bukhari).

Islam mengharuskan negara untuk membangun sistem pendidikan yang berdasarkan akidah Islam, karena tujuan pendidikan adalah membentuk kepribadian Islam dan memberikan ilmu yang berkaitan dengan masalah kehidupan. Dengan sistem pendidikan Islam, generasi akan menjadi orang yang mulia, bermental tangguh, dan kuat. Dengan bekal kepribadian Islam, kelak mereka akan menjadi orang tua yang mampu mendidik anak-anaknya di rumah dengan akidah dan syariat Islam.

Seperti inilah negara dalam Islam, menyiapkan dan melibatkan orang tua dan masyarakat untuk mendukung proses pembentukan generasi pembangun peradaban Islam yang mulia yang bermental kuat. Selain itu, negara menetapkan kebijakan untuk menjauhkan remaja dari segala pemikiran yang bertentangan dengan Islam. Seperti mengatur media hanya menayangkan konten yang benar, menerapkan sistem pergaulan Islam, menerapkan sistem ekonomi Islam yang menjamin kesejahteraan semua rakyat. Semua itu akan dilakukan oleh negara agar generasi dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana fitrahnya.

Dengan demikian, Islam dapat menjadi solusi ampuh dan efektif untuk menjaga kesehatan mental generasi muda dan membantu mereka menjadi individu yang sehat, kuat, tangguh, dan produktif. Wallahu a’lam bishshawab. [LM/Ah]

Please follow and like us:

Tentang Penulis