Rindu Ibu dalam Ramadan


Oleh Fawatifu Syu’ara

 

 

Lensamedianews.com_ Ramadan tiba, langit berselimut doa,
tapi rumah ini sepi tanpa suara.
Tak ada tangan lembut yang membangunkanku,
tak ada senyum hangat di sahur pertamaku.

 

Dulu, kau sibuk di dapur kecil,
mengaduk cinta dalam setiap sendok nasi,
menggumam doa di sela napas letih,
agar anakmu kenyang, agar anakmu bahagia.

 

Kini, hanya bayangmu yang tersisa,
menyelinap dalam wangi kurma,
menjelma dalam sendu takbir,
menetes di sudut sajadah lirih.

 

Ibu, Ramadan ini aku rindu,
pada hangat genggaman yang tak lagi ada,
pada nasihat lembut sebelum berbuka,
pada dekapan yang kini hanya kenangan.

 

Tapi kutahu, doamu masih di langit,
mengalun dalam bisikan malam,
menemani tiap sujud panjang,
menjadi cahaya di hati yang rawan.

 

Ramadan tanpa ibu, memang sepi,
tapi kutahu, kasihmu abadi,
mengalir dalam setiap ayat suci,
menghidupkan jiwaku, menguatkan diri.

 

Samuda, 26 Februari 2025

Please follow and like us:

Tentang Penulis