20250114_054047

LenSa MediaNews.Com, Palestina masih membara. Lebih dari 200 warga Palestina telah tewas dalam tiga hari terakhir sejak tanggal 2 Januari 2025. Sejak Penyerangan pada Oktober 2023 yang lalu, 45 ribu korban telah tewas dan 108 ribu orang lainnya terluka.

 

Serangan Israel terhadap warga Gaza meningkat seiring dengan dilakukan kesepakatan gencatan senjata di Doha dan pertukaran tawanan. Mayoritas korban serangan Israel adalah wanita dan anak-anak. Israel mengklaim penyerangan dilakukan untuk menghancurkan tempat persembunyian pasukan hamas. Tetapi pada faktanya masyarakat sipil menjadi korbannya.

 

Selain menyerang masyarakat sipil, bangunan pun hancur menjadi puing-puing. Rumah sakit dan tempat pengungsian warga juga turut diserang. Seakan Israel ingin terus menunjukkan, bahwa tidak seorang pun mampu menghentikan perbuatannya. Kaum Muslim lainnya dibuat membisu tak mampu menolong saudaranya.

 

Berbagai kecaman dari penguasa muslim lainnya tidak membuat gentar Israel. Solusi dua negara tidak akan mampu menghentikan kekejaman Israel. Malah justru akan terus melanggengkan terjadinya genosida.

 

Kaum muslim seharusnya mengambil solusi dari Islam. Bukan mengambil solusi yang ditawarkan oleh Barat. Solusi yang tepat untuk menghentikan serangan Israel adalah dengan jihad dan Khilafah. Jihad yang dilakukan oleh kaum muslim hanya dapat dilakukan jika ada Khalifah. Maka keberadaan Khalifah menjadi suatu kewajiban dan kebutuhan yang mendesak.

 

Khalifah akan menyatukan seluruh kaum muslim dan menyeru berjihad. Kaum Muslim menyambut seruan jihad dengan hati. Tak takut kematian menghampiri. Karena mereka berharap perjumpaan dengan Ilahi.

 

Kaum muslim butuh disadarkan kembali tentang kebutuhan terhadap Khilafah. Adanya aktifitas dakwah di tengah-tengah umat harus terus disuarakan. Agar opini umum yang diawali dengan kesadaran umum tentang Khilafah terbentuk. Maka, umat harus bersatu padu untuk mewujudkan perisai ini. Bukan hanya menyelamatkan Gaza, tapi menyelamatkan seluruh kaum muslim yang teraniaya. Putri Ira. [ LM/ry ].

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis