Gara-Gara Impor Peternak Sapi Dongkol

LenSa Media News.com, Aksi protes para peternak sapi di Boyolali, menyedot perhatian masyarakat. Mereka nekad mandi menggunakan susu sapi. Disinyalir, aksi protes ini dilakukan karena adanya pembatasan serapan susu lokal oleh perusahaan industri pengelolaan susu.

 

Sementara, jumlah susu yang tersedia melimpah-ruah. Saking melimpahnya, sisa susu yang tidak terserap industri mereka bagi-bagikan kepada warga sekitar Boyolali, sebagiannya dipakai mandi, sebagiannya lagi terpaksa dibuang ke selokan.

 

Para pengamat menilai, apa yang terjadi merupakan imbas dari pemberlakukan kebijakan impor susu. Alih-alih untung, yang ada buntung. Ditambah beban pajak yang tinggi, semakin memperparah kondisi. Bisa-bisa, banyak perusahaan peternakan sapi lokal akan segera gulung tikar, sedang bendera perusahaan raksasa dari luar semakin berkibar.

 

Itung-itungan untung-rugi dalam menggodok kebijakan, sebagai ciri khas negara yang berhaluan kapitalis. Khususnya, dalam politik ekonomi, sangat kentara sekali. Sehingga tidak ada pembedaan, apalagi keberpihakan kepada pelaku industri, apakah berasal dari lokal atau internasional. Selama modal minimal, untungnya besar, pastilah diincar. Inilah biang permasalahan.

 

Maka, menghadirkan kedaulatan pangan sangat diperlukan. Termasuk pada pengadaan susu sebagai bahan pelengkap konsumsi serta bahan baku pada produk-produk olahan susu. Tentu keadaan ini berkaitan erat dengan kedaulatan sebuah negara. Negara harus benar-benar bebas dari tekanan ekonomi negara luar atau negara global. Ada sinergi antara rakyat, masyarakat dan penguasa didalam menjaga dan membangun negara.

 

Bila hal ini terjadi, pemerintah bisa leluasa mengurusi nasib rakyatnya sendiri. Tak ada transaksi seperti jual-beli antara pemerintah dengan rakyat, yang ada adalah pengayoman dan pelayanan. Tidak mendahulukan impor, selama bisa diproduksi dalam negeri.

 

Memberikan pelatihan kepada rakyat, khususnya peternak sapi supaya hasil produksi maksimal, baik secara kualitas dan kuantitas. Dan yang tak kalah penting, negara menyerap serta mengelola produk, agar pendistribusian berjalan lancar dengan harga yang relatif aman.

 

Demikian, sedikit gambaran mengenai kedaulatan negara dalam kaca mata sistem Islam. Kalau saja berhasil kita wujudkan, tak ada lagi rakyat yang menjerit karena usahanya pailit, tak ada lagi kebijakan impor yang hanya membuat hati peternak dongkol. Semoga. Sri Ratna Puri, Pegiat Opini Islam. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis