Palestinaku Sayang, Palestinaku Malang
Oleh : Aprilya Umi Rizkyi
Komunitas Setajam Pena
LenSa Media News–Penjajahan di negeri suci Palestina sampai detik ini masih berlangsung. Genosida yang dilakukan oleh zionis Israel sangatlah keji dan tak manusiawi. Puluhan ribu nyawa melayang. Banyak orang kehilangan anak, orang tua, keluarga dan kerabatnya.
Di tengah kondisi yang semakin hari semakin memburuk seorang pejabat senior urusan bantuan kemanusiaan PBB, Sabtu (26-10-2024) memberi peringatan seluruh penduduk di Gaza utara berisiko sekarat. Dilansir dari Anadolu, Ahad (27-10-2024) Joyce Msuya menyatakan “Rumah sakit telah diserang dan para pekerja kesehatan telah ditahan. Tempat penampungan telah kosong dan dibakar.”
Dia mengamati dampak mengkhawatirkan dari serangan Israel terhadap layanan kesehatan dan keselamatan warga sipil. Nasib para petugas pertolongan pertama yang telah dilarang untuk menyelamatkan orang-orang dari bawah reruntuhan. “Kekerasan Israel itu telah mengakibatkan ratusan warga Palestina dilaporkan tewas, dengan puluhan ribu sekali lagi terpaksa melarikan diri,”ucap Joyce.
Dari peristiwa ini hendaknya umat Islam menyadari bahwa genosida di Palestina adalah urusan umat Islam, bukan hanya urusan kaum muslim di sana. Rasulullah saw bersabda “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya ” (HR Bukhari dan Muslim).
Langkah serius yang harus dilakukan umat adalah tak kenal lelah untuk menyuarakan kebenaran. Negeri muslim hendaklah mengirim militer muslim untuk membebaskan Palestina.
Arogansi Israel hanya bisa diselesaikan dengan jihad, bukan retorika. Umat Islam tidak boleh berhenti membela Palestina. Perjuangan dan pembelaan umat Islam terhadap Palestina merupakan amal saleh besar pahalanya di sisi-Nya. Allah Taala berfirman, “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh) maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (TQS Al-Maidah 5: 41).
Pembebasan Palestina hanya akan terwujud dengan adanya konstitusi negara yang menerapkan hukum Islam yaitu khilafah. Kekuasaan ini akan menjadi perisai yang melindungi umat Islam dari musuhnya. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’alaih).
Khilafah akan menyatukan negeri-negeri muslim. Selanjutnya Khilafah akan menjadikan pembebasan Palestina sebagai agenda utama segera setelah Khilafah tegak. Khilafah akan memboikot semua produk dan pemikiran yang terafiliasi dengan Israel.
Khilafah akan mengirimkan pasukan dalam jumlah besar untuk menghancurkan entitas Israel hingga ke akarnya. Berjihad menghadapi negara lain seperti AS yang membela Israel. Khilafah akan membangun Palestina agar umat Islam di sana bisa hidup layak.
Pembangunan meliputi bangunan, sarana transportasi, telekomunikasi, dan lainnya serta infrastruktur lunak berupa sistem pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Khilafah akan menempatkan pasukan dalam jumlah cukup untuk berjaga-jaga di tanah perbatasan Palestina jika sewaktu-waktu ada serangan dari musuh umat Islam.
Khilafah adalah satu-satunya solusi atas penjajahan di Palestina. Hendaklah ada kelompok dakwah untuk menyadarkan umat tentang kewajiban menegakkan Khilafah. Rasulullah saw. telah memberikan teladan tentang metode penegakan tentang hal ini yaitu pengaderan, interaksi dengan umat dan penerimaan kekuasaan dari pemilik kekuasaan.
Hal ini terbukti ketika Rasulullah mendirikan negara Islam di Madinah.Pada tahap yang kedua, yaitu interaksi dengan umat, salah satu perkara yang penting dilakukan adalah mewujudkan opini umum di tengah umat. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak lagi percaya pada sistem sekuler kapitalisme yang gagal melindungi Palestina dan mengalihkan kepercayaannya pada sistem Islam.
Caranya adalah dengan membongkar kebobrokan kapitalisme, sehingga jelas kebatilannya dari sisi filosofis normatif, historis, maupun empiris. Selanjutnya adalah menawarkan sistem Islam sebagai solusi.
Pemahaman bahwa Islam adalah ideolog yang memiliki akidah rasional serta sistem kehidupan yang mampu menyelesaikan semua problem kehidupan harus terus diopinikan. Dengan demikian, rakyat sebagai pemilik kekuasaan yang hakiki akan memahami, mengamalkan, menginginkan, dan menuntut penerapan Islam kafah.
Masifnya opini umum yang meminta penegakan Islam kafah di tengah umat akan mendorong simpul umat untuk menumbangkan rezim tanpa kekerasan.
Tidak boleh ada kekerasan fisik atau bersenjata untuk menegakkan Khilafah. Sifat dakwah khilafah adalah pemikiran, politis, dan tanpa kekerasan. Inilah dakwah yang harus kita perjuangkan terus kita upayakan untuk mewujudkan kembali Khilafah sebagai pembebas Palestina yang hakiki dan paripurna. Allahuakbar! [ LM/ry].