Palestina makin Membara, saatnya Gerak Nyata
Oleh: Zhiya Kelana, S.Kom
(Aktivis Muslimah Aceh)
LenSaMediaNews.com__Serangan udara Israel pada Sabtu malam telah membantai 73 warga Palestina di daerah permukiman di Beit Lahia, Gaza utara. Sebelum serangan terbaru, invasi brutal Israel telah menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza utara. Sejauh ini, para pemimpin negara Arab tidak berkomentar atas pembantaian puluhan warga Palestina di Beit Lahia oleh pasukan Israel (SindoNews.com, 20-10-20204).
Sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.603 warga Palestina dan melukai 99.795 orang, kata kementerian kesehatan. Jumlah korban tersebut termasuk 84 kematian dalam 24 jam sebelumnya, menurut kementerian. Angka tersebut mungkin jauh lebih rendah dengan perkiraan 10.000 jenazah masih terkubur di antara puing-puing bangunan yang hancur di seluruh Jalur Gaza (Tempo.co, 21-10-2024).
Serangan Zionis Yahudi makin menggila. Mirisnya, PBB hanya bisa mengecam, demikian pula pemimpin negeri muslim, bahkan ada yang diam saja. Sungguh amat memalukan, sebagai seorang muslim kita hanya bisa menonton berderai air mata, namun kemudian melupakannya. Bukankah kita menjadi seorang pengecut karena hanya diam?
Sungguh ini adalah pengkhianatan yang besar terhadap saudara sesama muslim, terlebih mereka yang memiliki kekuasaan dan pasukan. Ada banyak pasukan kaum muslim di berbagai negara, namun tak satu pun yang bergerak untuk membela Palestina. Dengan alasan tak ingin ikut campur masalah negara lain, karena takut diboikot oleh negara adikuasa.
Nasionalisme menghalangi pemimpin negeri muslim untuk bergerak nyata membela Palestina dengan jihad. Demikian pula kecintaan terhadap kekuasaan dan jabatan membuat mereka mati rasa. Mereka bukan harapan umat untuk membebaskan Palestina. Maka bagaimana kita akan bisa mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam?
Caranya, umat harus dibangun dulu kesadarannya. Agar terus bersuara dan menuntut pemimpin negeri muslim segera mengirimkan pasukannya dengan sepenuh kekuatan untuk berjihad di tanah Palestina. Memang kita butuh kekuatan ekstra, salah satunya kesadaran kita akan Islam yang kaffah, dan sistem Islam yang harus ditegakkah di bumi ini.
Karena memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang luar biasa besar pahalanya. Ada banyak pujian dan keistimewaan untuk mereka yang turut serta membela Palestina. Harusnya ini menjadi penyemangat kita untuk berlomba menuju kebaikan yang hakiki.
Karena itu umat membutuhkan keberadaan payung yang akan melindungi umat Islam. Payung itu adalah khilafah. Khilafah adalah sebuah sistem pemerintahan Islam di mana sistem ini akan sangat berbeda dengan yang pernah ada di dunia ini, karena berasal dari Sang Khaliq dan telah berjaya selama 14 abad. Rasulullah saw., bersabda:
“Sesungguhnya (urusan) agama kalian berawal dengan kenabian dan rahmat, lalu akan ada Khilafah dan rahmat.” (HR Al-Bazzar)
Maka umat harus terus membangun kesadarannya akan kewajiban menegakkan khilafah. Kesadaran ini akan membuktikan bahwa yang dibutuhkan oleh umat dan sesuai dengan fitrahnya adalah Islam yang akan membawa berkah. Apalagi dengan adanya kepemimpinan Islam yang disebut dengan khilafah yang akan memberikan tugas penting kepada umat yaitu membebaskan semua negeri dari kegelapan dengan cahaya Islam.
Untuk itu harus ada kelompok dakwah yang terus menyadarkan umat akan posisinya sebagai umat terbaik dan wajibnya menegakkan khilafah. Rasulullah saw., telah memberikan teladan bagaimana menegakkan negara yang menerapkan Islam secara kaffah. Umat wajib meneladaninya. Wallahu a’lam. [LM/Ss]