Kemiskinan Tuntas dengan Sistem Islam

 

Lensa Media News, Surat Pembaca- Viral! Bupati Bandung Dadang Supriatna kembali menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas Kinerja Pengelolaan Data Kemiskinan Terbaik untuk Kategori Inovasi Pelayanan Data Kemiskinan Terbaik Tingkat Provinsi Jabar. (TribunJabar.id 19/08/2024 ).

 

Kemiskinan di negeri ini masih sangat memprihatinkan dimana penduduk miskin pada Maret 2024 masih sebesar 25,22 juta orang. Artinya dengan angka tersebut masih banyak masyarakat Indonesia yang tergolong miskin sedangkan kekayaan di Indonesia saat ini dikuasai oleh 100 orang saja. Hanya 1% dari jumlah penduduk Indonesia. Masalah ini tidaklah cukup hanya fokus dalam pengelolaan datanya, tetapi yang harus difokuskan adalah menyelesaikan permasalahan ini hingga ke akar-akarnya. Apalagi kondisi masyarakat yang sedang mengalami banyak kesulitan seperti PHK dimana-mana, harga-harga melambung tinggi, biaya sekolah dan kesehatan yang mahal, lowongan pekerjaan yang sulit, dsb.

 

Inilah ketika sistem yang diterapkan negara berasal dari buatan manusia Sistem Kapitalis-Sekularisme, Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan dan aturannya hanya dilihat dari keuntungan semata yang menguntungkan penguasa dan pengusaha.

 

Dalam Islam Kemiskinan maupun kekayaan pada dasarnya merupakan ujian bagi setiap muslim dan juga bukan ukuran seseorang hina atau mulia karena keduanya merupakan ujian bagi setiap muslim. Tetapi kemiskinan bukanlah sesuatu yang terwujud sendiri, kemiskinan merupakan hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Islam berbeda dengan Sistem Kapitalisme yang menghilangkan peran agama dari kehidupan. Islam tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena ia adalah way of life dimana Islam telah menyediakan perangkat aturan lengkap bagi kehidupan manusia termasuk dalam ekonomi.

 

Negara yang menerapkan sistem Islam secara kaffah akan menerapkan aturan yang dapat mensejahterakan rakyatnya baik muslim maupun non-muslim. Dan akan menjamin kesehatan, pendidikan, keamanan rakyatnya secara gratis, sumber daya alam yang dikelola negara untuk kepentingan rakyat, menjamin para  pencari nafkah memiliki pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhannya. Wallahu A’lam Bishawab.

 

Susanti Nuraeni,

Muslimah Peduli Generasi

 

[LM, Hw]

Please follow and like us:

Tentang Penulis