Pembangunan Tidak Merata di Negeri Yang Kaya
Oleh : Dian Yanuar
Forum Literasi Muslimah Bogor
LenSa Media News–Pembangunan yang kurang merata di negeri ini sudah banyak terjadi. Padahal Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Salah satu contohnya saja di desa yang masih tertinggal yaitu di kecamatan Tompubulu, kabupaten Maros.
Bertahun-tahun pelajar di dua desa kabupaten Maros bertaruh nyawa menyeberangi sungai besar dan dalam dengan menggunakan ban untuk menuntut ilmu di sekolahnya, jika musim hujan tiba dan air sungai meluap tak jarang mereka tidak bisa masuk sekolah (kompas.com 9/4/2018).
Pertumbuhan pembangunan infrastuktur mendasar yang belum merata, menyebabkan masih banyak desa atau daerah-daerah tertinggal. Minimnya infrastuktur baik prasarana jalan, fasilitas pelayanan umum, pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi yang mengakibatkan aktivitas sosial ekonomi rendah.
Selain itu juga pembangunan yang tidak merata tentu saja memberikan dampak ketidaknyamanan bagi masyarakat di tempat tersebut dan tentu akan menghambat aktivitas masyarakat. Hal lain yang diakibatkan dari pembangunan yang tidak merata adalah adanya ketimpangan kualitas sumber daya manusia, dikarenakan kualitas pendidikan yang ada di pedesaan atau daerah-daerah terpencil berbeda jauh dengan kualitas pendidikan yang ada di kota.
Banyak kendala yang harus dihadapi anak-anak ketika berangkat ke sekolah selain karena sulitnya medan yang ditempuh untuk mereka menuju sekolah. Faktor ekonomi yang kurang juga sangat berpengaruh sehingga membuat mereka memilih berjalan kaki atau tidak sekolah. Belum adanya aliran listrik yang merata di desa ataupun daerah-daerah terpencil mengakibatkan masyarakat belum mengenal kecanggihan teknologi seperti contohnya internet, berbeda dengan anak-anak yang sekolah di kota mereka sudah bisa mengakses dan menggunakan internet untuk belajar.
Masalah lain yang tidak bisa dihindari akibat dari pembangunan yang tidak merata yaitu ketidakadilan sosial, misalnya sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan, serta tak mudah mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak merata dan tidak efisien.
Pembangunan yang berkeadilan, berkesinambungan, dan merata rasanya sangat sulit dan mustahil di dapatkan dalam sistem kapitalis saat ini, karena sistem kapitalis hanya akan membuahkan kegagalan yang bersifat sistematik.
Pembangunan dalam sistem ini masih jauh dari pemerataan yang diharapkan. Semua itu dikarenakan dalam sistem kapitalis pengelolaan sumber daya alam harusnya di kuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, bukan malah di serahkan dan dikelola oleh swasta atau asing, negara dalam hal ini hanyalah sebagai regulator saja.
Bukan cuma itu, budaya korupsi para pejabat dalam sistem kapitalis ini juga menjadi penyebab utama pembangunan menjadi tidak merata. Mereka adalah orang-orang yang diberikan amanah namun tidak sungguh-sungguh mengurus dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
Dalam sistem yang amanah jelas bisa mewujudkan pembangunan yang adil dan merata. Dalam sistem Islam pengelolaan sumberdaya alam akan di kelola secara maksimal oleh negara, dan hasil dari pengelolaan sumber daya alam akan digunakan untuk kebutuhan rakyat.
Negara akan menjamin dan memfasilitasi masyarakat dalam berbagai hal seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastuktur contohnya pembangunan jembatan, perbaikan jalan rusak, atau pembangunan sarana dan prasarana lain yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pembangunan ekonomi akan tumbuh merata karena dalam pendistribusian barang tidak ada lagi hambatan ataupun masalah. Sehingga masyarakat dalam sistem ini akan merasakan hidup makmur, nyaman, dan sejahtera, tidak akan ada lagi masalah ketimpangan sosial dalam masyarakat karena pembangunan yang dilakukan sudah bersifat adil dan merata. Wallahualam bissawab. [LM/ry].