Daulat Produksi Lokal Perlu Didukung Sistem Pemerintahan
Oleh: Najma Nabila
LenSa Media News _ Opini_ Bukan hal yang baru bahwa produk China banyak berdatangan di Indonesia. Mulai dari produk yang sudah tersedia, sampai produk-produk yang harus dipesan di awal dengan sistem pra-pesan atau lebih sering dikenal dengan istilah pre-order. Selain harga yang murah, kualitas yang dinilai bagus, hingga kenyamanan para pengguna membuat kesan yang baik terhadap produk-produk impor asal China ini.
Sayang, perlahan produk lokal kian terancam. Selain persaingan harga dan kualitas, volume besar produksi massal di China tentu mampu menekan agar harga yang peru dibayar konsumen menjadi murah meriah. Dengan daya beli masyarakat negara berkembang, harga murah memiliki nilai jual yang mudah memikat masyarakat. Akibatnya, produk lokal makin terancam. Efeknya, ancaman PHK hingga penutupan pabrik-pabrik di Indonesia makin akrab terdengar telinga (Cnbcindonesia.com, 15/06/2024).
Negara memiliki peranan penting untuk mengelola perekonomian masyarakat. Mulai dari membuat kegiatan yang dapat mendongkrak kapasitas UMKM di negaranya, meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM, juga mengedukasi masyarakat tentang kebijakan konsumsi. Tentu saja, peran masyarakat yang sejahtera dalam perputaran roda perekonomian pun besar dan ini juga perlu diciptakan kondisinya oleh negara.
Di sisi lain, kerja sama perekonomian dengan negara lain haruslah diatur sedemikian rupa agar tetap mengutamakan rakyat dan kepentingan negara. Jangan sampai kerja sama yang dibangun hanya menguntungkan segelintir orang, apalagi sampai menyengsarakan usaha rakyat di negeri sendiri. Suasana usaha perlu dibangun agar dapat bertumbuh dengan baik dari pemerintah negara itu sendiri.
Perekonomian dan muamalah merupakan hal yang diatur dengan baik dan detail oleh Islam. Karenanya, pemerintahan yang berlandaskan Islam pun akan memahami bahwa orientasi usaha dalam sistem Islam tujuan akhirnya adalah ridha Allah melalui cara-cara yang baik. Iklim usaha yang ditumbuhkan dengan sehat, pengaturan kerja sama dengan negara luar, sampai bagaimana masyarakat bisa sejahtera dan memiiki daya beli yang baik. Produk lokal akan berkualitas bahkan mengungguli produk impor. Karenanya, cukuplah masyarakat berdaulat dengan produk dari negaranya sendiri dan tak bergantung pada pihak asing. Ketergantungan dengan asing juga bisa berpengaruh pada sistem-sistem lain seperti moneter, politik, pemerintahan, dan lain sebagainya. Hal ini tak akan bsia dicapai kecuali diatur secara sistemik oleh sistem pemerintahan yang berlangsung pada suatu negara.
Kesejahteraan masyarakat akan menjadi prioritas karena seperti itulah tujuan bernegara, mengurusi urusan rakyat, yang dijalankan sebagai ibadah dan meraih ridha Allah. Bagi seorang muslim, hal-hal seperti ini akan dikerjakan dengan baik bukan karena incaran materi semata.
Wallahu a’lambishshawwab.
(LM/SN)