Palestina Hanya Perlu Seruan Jihad

LenSa Media News–Aksi ujuk rasa pro Palestina, menyeruak di mana-mana. Tak hanya di negeri muslim, di Cina bahkan Amerika sekalipun, menyerukan pembelaan terhadap Palestina. Terutama di kalangan sivitas akademika. Seperti bisa dilihat pada berita viral, aksi walkout mahasiswa saat menggelar wisuda di universitas Harvard, universitas Texas, universitas Colombia, dan lain-lain.

 

Di kota-kota besar di Indonesia, ribuan masyarakat bela Palestina berunjuk rasa. Belum lama di Bogor, Bandung, Surabaya dan Jakarta. Tuntutannya sama. Hentikan genosida di Palestina, khususnya di kota Rafah yang saat ini sedang “diratakan” oleh Zionis Israil, yang didukung Amerika dan sekutunya.

 

Memang benar, aksi damai yang digalang oleh kaum muslimin terhadap pembantaian saudara seiman di Palestina tidak langsung berdampak pada penghentian aksi biadab kaum kera. Namun setidaknya, ada perasaan dan dorongan kesadaran menyeruak ke permukaan. Kaum muslimin membutuhkan persatuan berdasarkan akidah, yang tak tersekat garis teritorial kebangsaan seperti sekarang.

 

Sekat kebangsaan, menjadi penghalang masuknya bantuan, baik logistik maupun fisik berupa militer ke Palestina. Padahal negara, harusnya dihadapi dengan negara. Maka sekat kebangsaan wajib dihapuskan, persatuan umat wajib diwujudkan. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., saat membangun negara Islam pertama di Madinah, dilanjutkan Khulafaur Rasyidin dan para Khalifah berikutnya.

 

Sejarah mencatat, selama tiga belas abad kaum muslimin dipersatukan dalam naungan Khilafah yang menjaga keamanan seluruh wilayah negara. Bahkan wilayahnya meliputi dua per tiga dunia. Terbentang dari Maroko sampai Asia. Jangankan pembantaian, satu teriakan wanita di Amuria, disambut dengan pengiriman pasukan jihad kaum muslimin yang panjangnya mencapai Eropa, sedang ekor pasukannya masih di Baghdad, Irak.

 

Dan saat ini, rakyat Palestina menantikan seruan yang sama. Seruan jihad yang hanya bisa digaungkan oleh pemimpin umat. Sang Khalifah, sebagai junnah. Jadi, mari kita jaga perasaan umat dan hantarkan pada kesadaran untuk mengangkat seorang Khalifah dalam naungan sistem Khilafah Islamiyah . Wallahualam bissawab. Sri Ratna Puri, Pegiat Opini Islam. [LM/IF/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis