Fenomena Gagal Nyaleg, Potret Buram Demokrasi!
Lensa Media News, Surat Pembaca- Dunia memang terkenal sangat hijau, mengapa demikian? Karena dunia sangat nikmat dan menggiurkan bagi para manusia yang mengejar kenikmatan, ketika sudah mendapatkannya maka apapun yang ingin dicapai bisa diwujudkan dengan kekuasaannya. Begitu pun hari ini, setelah Indonesia menggelar pesta rakyat tanggal 14 Februari lalu yaitu pemilihan umum para calon wakil rakyat berlomba-lomba berkampanye supaya bisa terpilih menjadi pemimpin negara dan pemimpin daerah.
Rakyat akan ditawarkan dengan banyak janji para caleg yang berkeinginan untuk dipilih dalam 5 tahun ke depan, padahal bagi para caleg akan mengalami celaka yang luar biasa apabila mereka menyepelekan janji, karena nanti akan ditagih dihari akhirat kelak, mereka kadang tidak sadar jabatan yang dikejar hanyalah sementara.
Bahkan bukan rahasia umum, bahwa banyak caleg yang menggelontorkan uang yang besar untuk menjadi pemimpin, dalam tayangan podcast di TV caleg DPR minimal harus mengeluarkan dana sebesar 40 milyar, dan dana tersebut akan digunakan untuk kampanye, dana partai, logistik dan memberikan uang bagi sejumlah warganya. Tapi sayangnya, setelah pemilu banyak caleg yang depresi, bunuh diri sampai menarik kembali bantuan yang diberikan karena suara tak sesuai harapan.
Sungguh miris ketika jabatan dijadikan ajang rebutan tanpa berpikir bagaimana tanggung jawabnya kelak, sistem demokrasi hanya akan membuat masyarakat semakin buruk dan terpuruk. Umat Islam harusnya menyadari bahwa Allah-lah sebagai pembuat hukum, yang mana akan dirasakan dalam sebuah negara Islam, dan disanalah negara mampu memberikan kesejahteraan, keadilan juga akan melahirkan manusia yang bertanggung jawab, beradab, juga berakhlak mulia. Jadi, sudah semestinya kita tinggalkan sistem yang telah terbukti kegagalannya.
Nurul Azizah[Hw
LM, Hw]