Rayain Tahun Baru No, Bersatu untuk Islam Yes!
Oleh : Zhiya Kelana, S.Kom
(Aktivis Muslimah Aceh)
Lensa Media News – Tahun baru seyogyanya tentang harapan dan resolusi. Namun, ada sisi gelap dari perayaan pergantian tahun yang menakutkan. Kota Mataram saat ini tumbuh menjadi kawasan metropolitan. Dibawah bayang-bayang sisi gelap dari perayaan pesta secara besar-besaran. Apa itu? pesta, hura-hura, dan seks bebas. Untuk seks bebas, ibu kota sulit menghindarkan diri dari maraknya kasus tersebut.
“Saya kira, kunci (membentengi diri) ada di ketahanan keluarga” kata aktivis perempuan Nur Janah pada Lombok Post, kemarin (27/12)
Israel makin beringas menyerang warga Palestina di Jalur Gaza. Laporan terbaru menyebut pasukan Israel memaksa masuk ke area tengah dan selatan Gaza pada Sabtu (30/12) waktu setempat. Menurut penuturan warga sekitar, serangan Israel dilancarkan menggunakan artileri berat. Sebelumnya, Israel menyatakan perang masih akan berlanjut hingga berbulan-bulan. Serangan terbaru difokuskan di al-Bureij, Nuseirat, Maghazi, dan Khan Younis. Pesawat tempur Israel secara intens menyasar beberapa rumah sakit di Gaza dan melukai pasien Palestina. Laporan Reuters dari informasi otoritas Hamas mengatakan bombardir Israel menewaskan 165 orang di Gaza selama 24 jam terakhir, dikutip Minggu (31/12/2023). (cnbcindonesia.com)
Sehari setelah pengepungan dan pemindahan paksa yang dilakukan gerombolan mahasiswa sekitar 137 pengungsi Rohingya akhirnya kembali lagi ke penampungan di rubanan Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Kota BandaAceh. Mereka ebelumnya dipaksa dan digiring agar pindah dengan dua truk ke kantor Kementerian Hukum dan HAM Aceh dari Gedung BMA. Pengungsi sebagaian besar perempuan dan anak-anak, pipinya masih terlihat basah karena air mata.
“Mereka masih merasa ketakutan dan menghindar” kata wartawan di Aceh, Hidayatullah yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Kamis (28/12).
Umat Islam Harus Bersatu
Umat Islam ibarat satu tubuh. Namun di pergantian tahun ini nampak nyata paradoks kaum muslim dalam bersikap. Penyambutan tahun baru yang sangat meriah seolah membuat kita lupa akan permasalah sebenarnya yaitu hilangnya maruah para wanita kita yang digadai karena cinta palsu. Pesta kembang api di tengah berkecamuknya perang di Gaza, jumlah korban perang meningkat dan penderitaaan muslim Rohingya adalah satu bentuk abainya kaum muslim terhadap urusan umat.
Di sisi lain, seiring waktu, sikap umat mulai kendor dalam menyuarakan pembelaan terhadap palestina, juga pemboikotan produk mulai melonggar. Umat juga terpecah dalam mensikapi muslim Rohingya karena terpapar isu miring tentang mereka. Apalagi makin kuatnya pembungkaman oleh Meta pada akun yang menunjukkan pembelaan terhadap Palestina. Ini lah buah Nasionalisme yang memupus ukhuwah.
Umat harus terus menyadari bahwa umat Islam adalah satu tubuh, sehingga wajib menunjukkan pembelan, pertolongan dan sikap yang nyata. Bukan hanya sekedar menerima informasi yang salah dan memecah belah umat, tapi melihat kondisi umat islam hari ini seperti apa? Maka informasi yang diterima haruslah disaring dengan akidah islam, sehingga tidak bisa dipecah belah, bahkan sangat disayangkan saat ini kita seperti sedang diadu domba sesama muslim untuk saling menghancurkan.
Umat butuh Khilafah untuk menjaga agar setiap muslim tepat dalam bersikap mengamalkan hadist Nabi tersebut. Menjaga akidah mereka agar tidak mudah dipecah belah. Memberikan kehidupan yang layak untuk kaum muslimin agar tak terjadi kesengjangan sosial. Hanya Khilafah yang mampu menyelamatkan kaum muslim yang tertindas di bumi manapun. Wallahu’alam
[LM/nr]