Keluarga Harmonis Dalam Kapitalis, Hanya Sebuah Mimpi

Keluarga Harmonis Dalam Kapitalis, Hanya Sebuah Mimpi

 

Oleh : Zhiya Kelana, S.Kom

(Aktivis Muslimah Aceh)

 

LenSaMediaNews.com – Seorang pria bernama Jali Kartono membakar istrinya sendiri, Anie Melan, di kediaman pribadinya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023). Jali nekat membakar istrinya hidup-hidup lantaran terbakar api cemburu usai melihat istrinya chatting dengan pria lain.

 

“Si laki-laki ini teramat sangat cemburu, karena melihat istri yang disayangi dan bener-bener tulus dicintainya bisa berhubungan dengan pria idaman lain. Makanya dia gelap mata,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat jumpa pers di kantornya, Senin (4/12/2023). (Kompas.com)

 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, Panca Darmansyah (41) mengaku membunuh keempat anak kandungnya di dalam rumah kontrakan wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

 

“Terhadap keterangan tersangka, dalam hal ini Saudara P (Panca). Yang bersangkutan menyampaikan bahwa memang benar melakukan pembunuhan secara bergantian,” ujar Bintoro di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023). Dibunuh dengan cara dibekap Bintoro menyampaikan, Panca membunuh keempat anak kandungnya dengan cara membekap. (Kompas.com)

 

Ketika Rumah Tidak Lagi Aman

KDRT Kembali terjadi, anak dan istri menjadi korban. Tentu ada banyak penyebab atas tindakan tersebut. Baik faktor eksternal maupun internal. Rumah tidak lagi menjadi tempat aman dan nyaman. Seolah hari ini, rumah menjadi sebuah tempat yang paling menakutkan bagi kita, yang mana kejahatan bisa terjadi tanpa ada yang bisa melindungi. Harusnya seorang ayah atau suami menjadi pelindung di dalam rumah. Menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga, tetapi karena gelap mata, hal itu tidak lagi berlaku. 

 

Mirisnya tidak ada aturan sahih yang mengatur hubungan dalam rumah tangga, dan tata pergaulan hari ini. Semua karena cara pandang kehidupan berdasarkan sekularisme kapitalisme pada semua lini kehidupan dan semua lingkungan. Hidup yang bebas ini telah menghancurkan tatanan dalam hidup dalam berumah tangga. Yakni istri tidak lagi menjaga diri untuk suaminya, dan suami juga tidak bisa menahan dirinya karena tidak punya ilmu. Namun mengikuti emosi untuk menyelesaikan masalah yang berujung kepada penyesalan.

 

Islam memiliki aturan sempurna mengatur interaksi dalam rumah tangga maupun dalam kehidupan umum. Seperti bagaimana harusnya menjaga dirinya untuk suami, dan suami  mendidik istri dan anaknya. Tidak disibukkan dengan mencari nafkah saja, sehingga mengabaikan tugas lainnya. Alhasil hubungan suami istri tetap harmonis dalam rumah tangga, dan bisa meminimalisir keributan yang terjadi dalam rumah tangga.

 

Lingkungan dan Masyarakat yang baik juga menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. Semua ini hanya mampu dilakukan oleh negara yang sudah menerapkan sistem Islam secara keseluruhan. Sehingga tidak ada ras was-was dalam diri manusia, takut akan dibunuh oleh keluarganya sendiri, karena mereka sudah dilindungi oleh negara.

 

Islam memiliki aturan dalam menjalankan rumah tangga, dengan segala pernak-perniknya sehingga terwujud baiti jannati. Seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Hal ini menjadi salah satu acuan bagi kaum muslimin dalam berumah tangga. Oleh karena ada hal yang ingin diwujudkan dengan berumah tangga yaitu melahirkan generasi penerus. 

 

Negara pun akan mendidik Masyarakat agar mampu mengendalikan dirinya. Dipastikan semua berjalan baik, tidak membahayakan jiwa. Sehingga muncul rasa kepercayaan terhadap pasangannya dan saling memahami. KDRT pun terhindarkan karena sudah paham Islam dengan baik dan benar. Yakin bahwa setiap perilaku mereka akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.

Wallahua’lam bishowwab.

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis