Kasus Pembunuhan Akumulasi Gangguan Kejiwaan

Kasus Pembunuhan Akumulasi Gangguan Kejiwaan

 

Oleh : Risma Febrianti

(Mahasiswi)

 

LenSaMediaNews.com – Berbagai kasus pembunuhan kini mencuat ke permukaan. Dengan berbagai motif yang dilakukan pelaku hingga tega melakukan perbuatan keji pembunuhan. Sebut saja kasus pembunuhan seorang gadis asal Kabupaten Bogor yang sedang viral di media sosial yang terbunuh di sebuah apartemen dengan jasad di simpan di kolong dipan kasur penginapan. Sebagaimana yang dilansir oleh Radar Bogor  Polisi mengungkap kasus pembunuhan mahasiswi tanpa busana NP (19), yang ditemukan di sebuah apartemen Bogor Icon di kawasan Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pada, Senin (11/12) lalu.

 

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari adanya penemuan jenazah di apartemen Bogor Icon. Pelaku membabi buta melakukan penusukan kepada korban di perut, dada, leher, dan punggung, hingga akhirnya meninggal dunia.

“Penusukan dilakukan berulang, sebanyak 7 kali tusukan di empat bagian itu,” jelas Kapolresta.

Usai melakukan pembunuhan, pelaku saat itu berusaha menutupi keberadaan korban dengan membersihkan darah, hingga menyembunyikan jenazahnya di bawah kasur, yang ada di ruangan tersebut.

 

Pembunuhan berencana ini dilatarbelakangi oleh rasa kecewa tersangka kepada korban karena sang korban semasa hidupnya telah menjelekkan nama baik tersangka kepada teman-temannya. “Si pelaku ini sering minta uang kepada korban, dan aibnya dijelek-jelekkan kepada teman-temannya,” ungkap Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

 

Kasus serupa juga terjadi yaitu pembunuhan perempuan berinisial IP (36) di Apartemen Puncak Permai, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (23/4/2020). Tersangka merupakan pasangan kencan sang korban,  Pelaku adalah berinisial AJ (20), warga asal Karangprao Laok Emong, Sampang. Motif dari pembunuhan ini adalah lantaran IP sakit hati karena dianggap tak mampu membayar tarif jasa prostitusi yang ditawarkan korban.

“Pelaku mengaku dibohongi oleh korban terkait layanan prostitusi yang ditawarkan oleh korban,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho (Kompas.com)

 

Kasus pembunuhan kian terjadi bukan hanya karena pergaulan bebas yang bablas tapi juga terjadi oleh pasangan suami istri, seperti seorang ayah di Jagakarsa yang tega membunuh 4 orang anaknya karena cemburu kepada istrinya Selasa (12/12/2023). Disusul berita mengejutkan seorang anak yang tega membunuh ibu kandungnya. Aksi sadis ini dilakukan seorang wanita di Kabupaten Jember, berinisial SN (40). SN bersama pacar dan temannya tega membunuh ibu kandung, Hasiyah (60). Hanya gara-gara hubungan asmaranya dengan pria pujaan hati tak direstui. (Sindonews.com).

 

Akumulasi dari kasus pembunuhan ini terikat dengan kejiwaan manusia yang tidak dapat terkontrol (gangguan kejiwaan) serta dampak dari pergaulan bebas yang kebablasan antara interaksi perempuan dan laki-laki yang belum terikat pernikahan. Terlebih hal ini terjadi pada sistem yang diterapkan yaitu memisahkan agama dari kehidupan (sekularisme) ditambah dengan liberalisme dan kebebasan berperilaku di tengah masyarakat hingga menganggap lumrah kegiatan menjalin hubungan di luar akad pernikahan (pacaran) yang menjadi budaya saat ini.

 

Solusi awal dari permasalahan ini adalah menumbuhkan kesadaran penuh di masyarakat bahwa hubungan di luar pernikahan yang sah bukanlah hal yang lumrah melainkan hanya akan menimbulkan kerusakan saja. Dibarengi oleh kontrol kejiwaan masyarakat agar tidak mudah terjadi depresi hingga membenarkan perilaku keji seperti membunuh ini. Sesuatu yang dapat mengontrol emosi atau pun kejiwaan adalah dengan adanya agama dan kepercayaan kuat akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan.

 

Konsep dan sistem yang memperhatikan pergaulan antara laki-laki dan perempuan sangat rinci dijelaskan oleh sistem Islam. Islam dengan tegas melarang perbuatan pacaran karena hal ini adalah gerbang dari segala kerusakan.

 

Islam memiliki penyelesaian yang paripurna. Penerapan sistem pergaulan dalam Islam dapat mencegah segala kejadian yang mengerikan seperti pembunuhan yang kini terjadi. Bahkan Islam memandang bahwa jika manusia membunuh satu manusia lainnya, hal ini sama seperti membunuh seluruh manusia.

“Barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.” (TQS. Al-Maidah : 32)

Maka sudah pasti Islam akan senantiasa menjaga setiap jiwa manusia baik muslim mau pun non muslim yang ada di muka bumi ini.

 

Penerapan ini merupakan tanggung jawab negara. Negara harus menjadikan Islam sebagai rujukan dan menerapkan aturan Islam secara keseluruhan. Dengan begitu, negara akan senantiasa menjaga masyarakat dengan keimanan kepada Allah Ta’ala, termasuk dalam berumah tangga.

Wallahua’lam bishowwab.

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis