Badai Al Aqsa, Menyingkap Hipokrisi Barat
Oleh : Izzah Nahdiah
(Pegiat Literasi)
Lensa Media News – Kali ini, operasi Badai Al Aqsa yang digelar militan Hamas sungguh menggemparkan dunia. Utamanya Zionis Israel yang jadi target mereka. Dengan sendirinya korban pun berjatuhan, mayoritas terdiri dari warga Israel. Wajar bila menanggapi hal tersebut, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant sampai mengatakan bahwa ia telah memerintahkan “pengepungan total” di Jalur Gaza dengan memutus pasokan listrik, makanan dan bahan bakar. (bbcnews, 9/10/23)
Menariknya, operasi militer yang dilakukan Hamas langsung maupun tidak turut andil menyingkap kedok dunia Barat. Mereka yang selama ini selalu mempropagandakan soal HAM dan kemanusiaan mendadak jadi gagu.
Dunia Barat, dalam hal ini diwakili negara Paman Sam selama ini seolah buta dan diam seribu bahasa ketika Israel melancarkan serangan di jalur Gaza secara membabi buta. Serangan yang membunuh warga sipil, banyak warga Palestina terutama yang berada di jalur Gaza syahid. Anak-anak, perempuan dan orang yang lanjut usia mereka bunuh habis-habisan bahkan dengan bom yang dilarang oleh dunia internasional yaitu bom fosfor putih. Artinya mereka juga mendukung genosida yang dilakukan zionis Israel pada warga Palestina.
Bandingkan dengan situasi pasca serangan Hamas sekarang. Media Barat serempak menyuarakan keberpihakannya kepada Israel dan ramai-ramai mengutuk Hamas.
Begitu pula ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina, mereka semua bersuara seakan Ukraina merupakan pihak yang paling terzalimi di dunia. Tapi ketika Israel merampas tanah Palestina dan membunuh secara membabi-buta, lidah mereka mendadak kelu, dan menutup mata seakan tak ada kejahatan yang sedang terjadi. Sungguh nyata hipokrisi dan standar ganda yang ditunjukkan oleh Barat. Semoga Allah benar-benar membuat mereka buta.
Padahal selama ini Palestina tak henti-hentinya mendesak komunitas internasional untuk melakukan intervensi menghentikan penjajahan Israel, memberikan perlindungan internasional kepada rakyat Palestina, dan mengakhiri kampanye tak bermoral Israel yang mematikan dan menghancurkan. (tvOnenews on Twitter, 9/10/23)
Khilafah, Solusi Tunggal
Harus diakui, nyaris mustahil untuk menyeret Israel ke Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan. Dukungan AS dan dunia Barat adalah alasan terkuat penyebab hal itu tidak mungkin terwujud. Pun “Two-state solution” dan diplomasi sudah pasti juga bukan solusi hakiki. Justru membagi dua tanah untuk Palestina dan Israel sama halnya bentuk pengkhianatan terhadap umat muslim dan Islam.
Sebab Palestina adalah tanah kharajiyah yang diperoleh dengan darah dan air mata kaum muslim. Selamanya akan menjadi milik kaum muslim. Sementara itu, Israel sejatinya hanyalah entitas parasit yang menumpang hidup di Palestina. Keberadaannya sebagai negara dipaksakan oleh Barat. Maka menghadapi Israel bukanlah dengan diplomasi atau duduk manis berdiskusi. Israel hanya bisa dibasmi dengan memberi perlawanan yang setimpal.
Terlebih, masalah Palestina adalah masalah kaum muslim. Tidak boleh ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah kharajiyah kepada pihak lain, apalagi kepada perampok dan penjajah seperti Israel. Oleh karena itu, sikap seharusnya terhadap Israel yang telah merampas tanah Palestina adalah sebagaimana yang telah Allah Swt. perintahkan, yakni perangi dan usir!
Demikian sebagaimana firman-Nya, “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.” (QS At-Taubah [9]: 14)
Walhasil, mutlak dibutuhkan kekuasaan Islam yang menyerukan jihad fi sabilillah. Tidak ada solusi lain bagi Palestina selain tegaknya Khilafah Islamiyah. Dengan Khilafah, sekat bangsa akan hilang, persatuan kaum muslim akan mewujud, dengan akidah Islam yang menjadi fondasi kekuatan Islam.
Khalifahlah nantinya yang akan menyerukan jihad fisabilillah guna melindungi setiap jengkal tanah umat Islam dari para penjajah.
Mau berapa banyak bukti lagi bahwa tanpa Khilafah, umat tertindas dan tercerai-berai? Hanya Khalifah rumah dan tempat aman bagi kaum muslim meminta perlindungan. Dengan Khalifah yang memimpin negara maka kehormatan, nyawa, dan harta kaum muslim bisa terjaga. Sebagaimana Khalifah-khalifah di masa kekuasaan Islam berabad-abad lalu.
Wallahua’lam.
[LM/nr]