Save Palestina With Islam
Oleh : Teti Ummu Alif
(Pemerhati Masalah Umat)
LensaMediaNews__Eskalasi konflik antara Kelompok Militan Islam Palestina yakni Hamas dengan Israel kian meningkat di Jalur Gaza. Akibatnya, perang sengit kembali pecah di bumi Al-Quds. Serangan Palestina dianggap sebagai pemicu. Padahal, sebenarnya hal itu merupakan bentuk balasan atas kekejaman entitas Yahudi selama berpuluh tahun di tanah suci tersebut. Dilansir dari Cnbc.indonesia.com pada 8-9-2023, serangan balasan dari kedua kubu itu terus berjalan pasca pertama kali Hamas melakukan serangannya kepada Israel, Sabtu (7-10-2023) lalu.
Banyak pihak terkejut kala Hamas mampu menjebol pertahanan Israel. Namun, siapa sangka ternyata serangan kejutan itu sudah dipersiapkan dalam jangka panjang melalui tipu daya. Pasalnya, Lebih dari dua tahun dihabiskan Hamas untuk menumpuk persenjataan di ruang terbuka. Hal tersebut menunjukkan bahwa usaha tak akan mengkhianati hasil. Sehingga, mereka mampu menciptakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel yang menewaskan ribuan orang dan menyandera ratusan lainnya.
Tak ayal, serangan ini membuat zionis Israel panik. Mereka mengerahkan segala kemampuan untuk menggempur Gaza dari berbagai penjuru yang ditandai sebagai markas utama Hamas. Bahkan, Israel mengerahkan tentara cadangan akan tetapi semua itu seolah tak cukup. Sampai-sampai mantan Perdana Menteri Israel harus Naftali Bennett turun gunung untuk ikut berperang melawan Palestina yang sedang berjuang merebut tanah airnya.
Jika dicermati, perang kali ini kian menegaskan pada kita bahwa Israel tidaklah sekuat yang digaungkan selama ini. Mereka tidak lebih dari sebuah entitas yang rapuh dalam menghadapi serangan muslim sejati. Betapa tidak, hanya dalam beberapa jam saja para pejuang mampu menghancurkan mitos seputar ‘tentara Zionis yang tidak terkalahkan’ yang telah ditanamkan dalam kesadaran umat oleh rezim Arab pengkhianat yang tunduk pada kata normalisasi. Sesungguhnya, peristiwa ini telah menghidupkan kembali kesadaran umat bahwa tindakan itu berbicara lebih keras daripada kata-kata. Ini menggarisbawahi bahwa tidak ada jalan lain untuk pembebasan, menahan musuh, dan menghalangi mereka kecuali melalui iman, ketekunan, tekad, persiapan, dan jihad.
Ya, sungguh telah terbukti bahwa entitas ini sebetulnya tidak dapat bertahan dalam perang yang sesungguhnya. Sebab, keberadaan serta kelangsungannya selama ini hanya bergantung pada dukungan internasional dan regional. Ditambah dengan tidak adanya keinginan untuk pembebasan, persiapan, dan pertempuran dalam pemikiran politik rezim-rezim Arab yang bekerja sama dengan penjajah.
Umat hendaknya menyadari bahwa Palestina adalah milik kaum muslim di seluruh dunia, bukan hanya milik bangsa Palestina. Di tanah yang diberkahi itu, terdapat kiblat pertama kaum muslim, makam para sahabat dan syuhada, dan singgahan atau tempat tinggal para nabi. Maka tak heran jika Palestina disebut sebagai bumi para nabi.
Tidak layak bagi kaum muslim meminta pertolongan negara Barat dan sekutunya, apalagi PBB. Umat Islam harus paham bahwa berdirinya negara Zionis di atas tanah Palestina tersebab resolusi PBB yang memaksa Palestina membagi wilayahnya dengan Israel. Jadi, meminta bantuan kepada PBB sama halnya bunuh diri politik.
Palestina adalah tanah kharajiyah yang diperoleh dengan darah dan air mata kaum muslim. Selamanya akan menjadi milik kaum muslim. Sementara itu, Israel hanyalah entitas parasit yang menumpang hidup di Palestina. Keberadaannya sebagai negara dipaksakan oleh Barat. Menghadapi Israel bukanlah dengan diplomasi atau duduk manis berdiskusi. Israel hanya bisa dibasmi dengan memeranginya.
Masalah Palestina adalah masalah kaum muslim. Tidak boleh ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah kharajiyah kepada pihak lain, apalagi kepada penjajah seperti Israel. Oleh karena itu, sikap seharusnya terhadap Israel yang telah merampas tanah Palestina adalah sebagaimana yang telah Allah SWT. perintahkan, yakni perangi dan usir! sebagaimana firman-Nya, “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.” (TQS At-Taubah [9]: 14)
Walhasil, harus ada kekuasaan Islam yang menyerukan jihad fi sabilillah. Tidak ada solusi lain bagi Palestina selain Khilafah Islamiyah. Dengan Khilafah, sekat bangsa akan tercerai, persatuan kaum muslim akan terwujud, akidah Islam menjadi fondasi kekuatan Islam. Khalifah juga akan menyerukan jihad memerangi musuh-musuh Islam. Hanya jihad dan Khilafah solusi tunggal dan fundamental untuk Palestina dan negeri muslim lainnya yang masih terjajah. Wallahu a’lam.