Bantuan Tak Tepat Sasaran, Negara Gagal dalam Pengentasan Kemiskinan

Lensa Media News-Dilansir dari Republika.co.id, 15/6/2023, bahwa Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang menilai, sistem pendataan penerima bantuan sosial (bansos) di Kementerian Sosial (Kemensos) masih buruk. Sebab, diduga ada ribuan pemilik perusahaan yang terdaftar sebagai penerima bansos. Jelas negara gagal dan tidak profesional dalam membagi bantuan kepada yang hak.

Kenapa gagal? Karena sistem yang diadopsi negara saat ini adalah kapitalis sekuler, yang memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga, aturan yang dipakai jauh dari syariat agama, melainkan dibuat oleh manusia itu sendiri. Juga kemanfaatan demi meraih keuntungan yang menjadi asasnya. Jadi, sangatlah mungkin jika bantuan kebanyakan hanya diberi kepada orang-orang yang mempunyai kepentingan saja, tanpa mempedulikan orang lain yang lebih menderita.

Sistem buatan manusia yang tidak beraturan saat ini, tentu berbeda dengan aturan yang dipakai Islam. Setiap kepala negara dalam Islam, dituntut untuk amanah dalam mengurusi rakyatnya. Lebih-lebih terkait hal bantuan sosial.

Setiap rakyat yang tidak mampu, akan dijamin oleh negara seluruh kebutuhannya baik itu sandang, pangan, dan papan dari kas negara (Baitul mal). Kepala negara dalam Islam sangat memahami bahwa kepemimpinan itu adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Contoh kepala negara yang amanah sudah dibuktikan oleh para sahabat Khulafaur Rasyidin. Terutama pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, yang terkenal tegas dan sangat amanah.

Aturan Islam adalah aturan yang sempurna. Jika aturan Islam ini diterapkan, maka tidak akan ada lagi yang memberikan bantuan yang tak tepat sasaran. Bukan hanya itu, juga mampu memberikan masyarakat aman, tenang dalam ibadah, dan sejahtera sentosa, InsyaAllah. Mariyam Sundari, Jurnalis Ideologis. [LM/Emma/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis