Kebijakan Rancu Antara Wisata Halal Atau Pengelolaan SDA yang Diprioritaskan

Oleh : Asha Tridayana, S.T.

 

Lensa Media News – Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim. Disamping itu, Indonesia juga menjadi salah satu tujuan wisata yang diminati baik domestik maupun mancanegara. Hal tersebut melahirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan muslim asing yang sering kali kesulitan menemukan makanan halal selama berwisata sementara di Indonesia lebih terjamin kehalalan makanannya. Tentunya kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk terus mengembangkan wisata halal agar mampu memberi kontribusi positif bagi perekonomian negara.

Terlebih baru-baru ini, Indonesia mendapatkan predikat Top Muslim Friendly Destination of The Year 2023 dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023 di Singapura. Predikat ini menjadikan Indonesia sebagai surga wisata halal dunia. Menurut Sandiaga Uno bahwa prestasi tersebut diluar dugaan karena targetnya baru di tahun 2025 mendapatkan gelar pertama. Hasil dari kerja keras tim Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Halal In Travel, Mastercard Crescent, dan lainnya. Sehingga mampu menyelesaikan program-program unggulan. Kemudian pencapaian ini diharapkan dapat mempercepat target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di 2024 yang salah satunya bertumpu pada pariwisata halal. (https://katadata.co.id 03/06/23)

Capaian dari dunia pariwisata memang membanggakan, apalagi melihat kondisi Indonesia yang tengah merangkak bangkit setelah pandemi berkepanjangan. Hal ini tentu saja menjadi angin segar bagi pemerintah dalam upaya mendongkrak laju perekonomian. Hingga program wisata halal ini diprioritaskan sebagai salah satu sumber pemasukan negara. Bahkan menjadi penyumbang lapangan pekerjaaan.

Semestinya sumber pendapatan negara tidak hanya mengandalkan dari aspek pariwisata. Karena terdapat aspek lain yang jauh lebih besar hasilnya jika dapat dikelola dengan benar. Tidak lain sumber daya alam yang dimiliki negara ini. Jumlahnya sangat melimpah dan bernilai tinggi seperti hasil tambang. Namun, faktanya justru kekayaan alam tersebut dikelola dan dimanfaatkan asing tanpa mempedulikan nasib masyarakat negeri yang seharusnya dapat menikmati hasil bumi untuk kelangsungan hidupnya. Masyarakat sering kali hanya menjadi tenaga kasar yang minim jaminan kesejahteraan. Bahkan tidak luput dari dampak yang dihasilkan selama pengelolaan oleh asing.

Kondisi yang terjadi akibat penerapan sistem kufur yang menaungi negara ini. Yakni sistem kapitalis sekuler yang berorientasi pada manfaat semata dan kepentingan sekelompok tertentu. Kemaslahatan masyarakat dinomorduakan sehingga dengan mudah merampas hak-hak umat. Sementara para penguasa dalam pemerintahan justru memberikan solusi yang jauh dari penyelesaian. Karena sejatinya mereka terlibat dan turut mendapatkan keuntungan dari pengelolaan sumber daya alam oleh asing. Sehingga keberadaan sistem kapitalis sekuler ini memudahkan peluang kerjasama antara asing dengan para penguasa dan pengusaha.

Akan berbeda ketika Islam yang menjadi pondasi dan standar dalam kehidupan termasuk sistem pemerintahan. Islam memiliki aturan yang lengkap terlebih dalam kepengurusan umat. Sehingga terkait sumber pemasukan negara yang nantinya dapat menjamin kelangsungan hidup umat betul-betul diperhitungkan dan dipersiapkan. Salah satunya berasal dari kepemilikan umum yakni sumber daya alam seperti hasil tambang yang begitu melimpah. Kekayaan alam tersebut dikelola oleh negara tanpa campur tangan asing dan peruntukannya untuk kemaslahatan umat. Sehingga umat terjamin kesejahteraannya tanpa khawatir kesulitan menjalani hidup seperti yang terjadi sekarang dituntut hidup mandiri dan terzalimi.

Disamping itu, Islam juga mengatur anggaran pembelanjaannya untuk kepentingan negara dalam rangka memperkuat eksistensinya di mata dunia. Sehingga negara yang menerapkan Islam secara kaffah mampu menjadi negara kuat dan adidaya. Oleh karena itu, sudah saatnya seluruh umat Islam kembali pada aturan dan hukum Islam agar keberkahan hidup di dunia hingga akhirat. Allah swt berfirman, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 96)

Wallahu’alam bishowab.

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis