Pemuda Masa Kini, Makin Miskin Empati
Oleh: Ida Lum’ah
Aktivis Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban
Lensa Media News-Sungguh miris pemuda yang digadang-gadang menjadi penerus masa depan. Kini rasa empatinya melayang, tergantikan dengan bersuka ria tanpa perasaan sampai-sampai dibela-belain membeli tiket Rp.800.000 sampai Rp.13.000.000 untuk melihat konser Coldplay. Pada hal, jika melihat data ada 110 juta penduduk miskin atau 40% penduduk Indonesia terkategori kekurangan, yang membutuhkan uluran tangan. Biaya tiket Rp. 13.000.000, bisa untuk biaya makan 1 tahun bagi mereka. Tapi ini digunakan untuk kesenangan syahwat semata (CNBC Indonesia, 15/05/2023).
Siapa Yang Diuntungkan?
Ironi, konser seperti ini, negara justru memberikan fasilitas dan mendukungnya dengan memberi izin panitia untuk menyelenggarakannya. Demi meraup fulus sebesar-besarnya. Dalam sistem Kapitalisme, ketika pekerja digaji, kemudian digunakan untuk kebutuhan mereka, salah satunya bersenang-senang melepaskan penat, dan stres mereka. Sehingga fulusnya berputar dan kembali lagi kepada pemilik modal besar.
Para pemilik modal besar ini, baik bergerak di bidang hiburan maupun di bidang kontrak kerja inilah yang diuntungkan. Bahkan yang lebih miris adalah para pembeli tiket konser dari uang pinjol, yang include riba, setelah konser dipusingkan pembayaran hutangnya. Sungguh miris!
Makin Miskin Empati
Konser yang dilaksanakan bulan November yang akan datang, telah menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi antara orang kaya dan miskin. Bagi orang kaya uang 13 juta untuk membeli tiket Coldplay, ringan sekali. Padahal untuk yang papa sangat susah. Untuk kebutuhan makanan, tempat tinggal, kesehatan dan lain-lain, sangat kekurangan, bahkan demi menyambung nyawa pun tak sanggup dipenuhinya.
Untuk itu, jika memang menganggap kondisi orang miskin harus diselesaikan. Hendaknya negara fokus, dengan memberikan pekerjaan, memberikan bantuan makanan, tempat tinggal yang nyaman dan aman, pendidikan, sekolahan dan lain-lain, dengan pembiayaan dari APBN yang memang untuk kepentingan rakyat.
Peran Negara
Dalam Negara Islam yaitu Khilafah, konser Coldply yang mengandung banyak keharaman seperti campur baur laki-laki perempuan, minum-minuman keras, perzinaan dan lain-lain, tidak akan diperbolehkan. Negara Islam wajib menjaga warga negaranya dari aktifitas maksiat, yang menjerumuskan ke dalam api neraka.
Negara wajib mewujudkan rakyatnya untuk hidup dalam suasan keimanan dan ketakwaan bukan dalam kesenangan nafsu syahwat. Kebutuhan rakyat baik sandang, pangan, tempat tinggal, kesehatan, keamanan, pendidikan negara juga yang wajib menjamin terpenuhi secara individu perindividu.
Bagaiman Hidup untuk meraih Keridaan-Nya?
Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi adalah bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam.” (H.R Bukhari dan Muslim).
Sungguh, kita tak pantas untuk bersuka ria ditengah kesulitan saudara kita, semestinya ikut merasakan kemiskinan, dan kesulitan hidup saudaranya. Sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara” (Q.S Al-Hujurat:10).
Standart senang, susah itu adalah bersandar pada apa yang diperintahkan atau dilarang Allah SWT, bukan nafsu syahwat. Sehingga jika Allah rida maka kita kerjakan, jika tidak maka kita tinggalkan termasuk bersuka ria nonton konser Coldply , yang ada kemaksiatan di dalamnya, maka harus ditinggalkan , karena Allah tidak rida. Itulah tujuan hidup manusia yaitu meraih keridaan Allah SWT. Wallahu a’lam Bisshowab. [LM/ry].