Suka Cita Yang Sejatinya Mencekik

Lensa Media News-Stok kebutuhan yang biasa tersedia dipasar mendadak menurun bahkan hilang. Berbanding terbalik dengan angka permintaan karena hari raya yang tinggal menghitung waktu. Ini merupakan fakta miris yang di alami warga di Kabupaten Bandung. Stok gula pasir yang tersedia di market-market dibatasi pembeliannya karena ketersediaan stok. Harga kebutuhan yang naik diantaranya gula pasir dan minyak goreng (RMOLJabar.com, 11 April 2023).

 

Hal ini sejatinya permainan lama. Di waktu-waktu normal, stok terpenuhi dengan harga bersaing. Ketika momen tertentu datang, para oknum bisa saja menimbun stok agar harga jual pun bisa naik karena permintaan pun meningkat, itulah wajah kapitalis. Bagaimana tidak? Dari tahun ke tahun persoalan naiknya harga bahas-bahan di bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri menjadi momentum untuk bisa meraup keuntungan dua atau tiga kali lipat.

 

Terakhir, masyarakat mau tidak mau hanya bisa menerima kenyataan pahit ini. Padahal sejatinya pemerintah adalah pihak yang seharusnya menjadi penanggungjawab atas terpenuhinya segala kebutuhan masyarakat. Terkhusus di momen-momen tertentu.

 

Rasanya sudah muak dengan segala pilihan yang ditawarkan kapitalis sekuler ini. Karena sistem licik itupun bermakna keuntungan. Padahal sejatinya mengurusi urusan umat atau masyarakat adalah tugas dari pemerintah. Biarkan sejarah yang sengaja dikubur itu muncul ke tengah-tengah umat. Betapa terjaminnya kebutuhan masyarakat dimasa kekhilafahan selama hampir 14 abad berjalan. Umar bin Khattab ra. yang memanggul sendiri satu karung gandum untuk diberikan pada Ibu yang pura-pura memasak untuk anaknya.

 

Kemudian cucunya, Umar bin Abdul Aziz yang kebingungan dengan zakat untuk didistribusikan karna memang tidak ada yang berhak menerima, semua keluarga tidak merasa membutuhkan, justru semua jadi pihak yang membayar zakat. Bahkan bukan hanya pada satu aspek kemajuan umat manusia berjalan, tapi segala lini kehidupan, Islamlah yang menjadi lentera dan pionir. Inilah yang Rasulullah SAW wariskan pada umatnya, juga untuk keberlanjutan kehidupan umat manusia. Wallahu’alam. Danis Nur, Bojongsoang. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis