Tindak Kekerasan Makin Membabi Buta, Bagaimana solusinya?

Lensa Media News-Tindak kekerasan serta pembunuhan di kalangan masyarakat sering kali terjadi bahkan sudah membudaya. Seperti yang baru-baru ini di daerah Sukabumi, Jawa Barat, adanya kasus pembacokan yang dilakukan para pelajar SMP (Sekolah Menengah Pertama) kepada temannya. Yang lebih parahnya pembacokan tersebut ditayangkan live melalui Instagram.

 

Pelaku pembacokan berinisal DA (14), RA (14), AAB (14), mereka bertiga masih terbilang di bawah umur, karena masih duduk di bangku SMP. Dan korban pembacokan berinisial ARSS (14) yang juga siswa SMP.

 

Kronologi pembacokan bermula saat korban ARSS mengirim pesan di akun Instagram kepada para pelaku dan menuduh salah satu pelaku telah melakukan pencoretan di gedung sekolahan. Sehingga ketiga pelaku tidak terima dan mereka membuat janji bertemu untuk melakukan duel.

 

Menurut Kapolres Sukabumi kota, AKBP SY Zainal Abidin, dari kasus pembacokan tersebut, maka diamankan tiga pelaku yang masih ABG. Zainal berharap kasus ini adalah kasus yang terakhir yang dilakukan anak – anak.

 

Banyaknya kasus kekerasan yang serupa yang dilakukan oleh kebanyakan orang, adalah dampak dari pengaruh sistem yang rusak yaitu sistem kapitalisme yang melahirkan paham liberalisme yang mengagungkan – agungkan kebebasan. Sehingga memberi kebebasan dan memberi kelonggaran pada sebagian orang untuk melakukan tindak kejahatan.

 

Maka, belajar dari kasus tersebut, sudah saatnya kita ganti sistem kapitalisme yang merusak ini, dengan sistem yang benar, yakni sistem Islam. Agar tidak terjadi dan tidak bermunculan kasus-kasus yang serupa dengan motif-motif yang berbeda. Wallahua’lam bi showab .Wiji Umu Fayyadh, Kebumen. [LM/IF/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis