Hipokrit Dunia Barat Terhadap Baitul Maqdis

Hipokrit Dunia Barat Terhadap Baitul Maqdis

Hipokrit Dunia Barat Terhadap Baitul Maqdis

Hipokrit Dunia Barat Terhadap Baitul Maqdis
Hipokrit Dunia Barat Terhadap Baitul Maqdis

Oleh : Riri Rikeu

LenSa Media News – Dunia Islam berduka karena di tengah kekhusukan ibadah Ramadan, Israel menyerang Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan melukai setidaknya 67 warga Palestina dalam kekerasan yang terjadi sebelum fajar pada Jumat 15 April 2022 ( _Tempo.com_, 15/04/2022). Bahkan Israel menangkap beberapa kaum muslim.

Padahal waktu subuh itu adalah waktu yang sangat utama bagi umat Islam untuk beribadah. Sehingga banyak kaum muslim yang datang ke Masjid Al-Aqsa dan terluka akibat penyerangan Israel. Penyerangan ini terkategori sebagai kekerasan paling serius di tempat suci untuk ibadah. Di sisi lain, penghinaan pada bulan suci Ramadan ini tentunya bukan satu kali ini saja terjadi. Penyerangan ini terus berulang di bulan Ramadan dan di bulan lainnya. Sehingga kaum muslimin harus tegas, tidak berdiam diri atau bahkan melupakan penyerangan penjajah Israel ini.

Ironisnya, ada respon yang ambigu atas penyerangan yang terus berulang ini oleh dunia barat. Lihat saja, saat penyerangan Ukraina oleh Rusia, maka dunia barat buru-buru mengecam dan memberikan sanksi pada Rusia. Sementara, mereka diam tatkala umat Islam diperlakukan sangat biadab oleh para penjajah. Respon dunia barat mungkin hanya bisa sampai pada level mengecam dan tidak ada tindakan apapun.

Padahal, Israel itu hakikatnya bukan pada posisi membela diri dari serangan Islam. Pada kenyataannya Baitul Maqdis-lah yang diserang oleh Israel. Sementara itu, memang ada beberapa pemimpin negeri muslim yang mengecam aksi penyerangan ini. Namun, jika ditelisik lebih dalam ada negeri muslim tersebut yang sebenarnya memiliki hubungan dengan Israel. Disisi lain, ada juga negeri muslim yang memasukannya pada isu kemanusiaan.

Butuh disadari, penjajahan Israel ini bukan hanya persoalan kemanusiaan, tapi ini adalah masalah aqidah. Hanya saja, akibat mundurnya pemahaman umat Islam maka, isu ini seringkali digiring pada opini seputar kemanusiaan. Sehingga saat ini dibutuhkan pembentukan aqidah yang kokoh dan kesadaran politik yang lurus terkait kejadian yang menimpa umat Islam. Tentu saja diperlukan kesadaran penuh bagi seorang muslim bahwa Islam adalah pandangan hidup yang utuh dan mampu menyelesaikan setiap masalah kehidupan sejak awal kemunculannya hingga akhir zaman. _Wallahu’alam_

*[LM, Hw]*

Please follow and like us:

Tentang Penulis