Peneliti Puskapol FISIP UI: “Inkonsistensi Pemerintah dalam Penundaan Pemilu”

Reportase – PKAD — Insight # 144 Pusat Kajian Dan Analisis Data Rabu (2/3/2022) mengangkat tema yang sedang hangat “Tunda PEMILU Dan 3 Periode : Lanjutkan Pak Dhe??”. Menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya diantaranya Delia Wildianti, M.IP, Peneliti di Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia.

“Saya sepakat kalau ini menunjukkan inkonsistensi”, kata Delia menyikapi isu penundaan Pemilu.

Beliau menyampaikan bahwa, “Pemerintah juga semestinya memang bisa menyakinkan publik apa yang sudah direncanakan”.

“Menunda pemilu bentuk inkonsistasi dari pemerintah dan partai politik yang ikut”, tegasnya.

Tanggapan Delia terkait ditanya masalah syahwat kepemimpinan, “Ketika kita berkuasa memiliki kecenderungan untuk mempertahankan menurut saya adalah sebuah keniscayaan, bukan hanya di Indonesia”.

“Penundaan pemilu bisa menyebabkan kekacauan tidak hanya dari rakyat tapi elite – elite lain”, beliau menggambarkan efek yang terjadi ketika pemilu ditunda.

Delia menambahkan bahwa “Betul ada kaitanya dengan pengusaha karena politik ini butuh pendanan yang sangat besar”.

Analisis beliau, “Ada aspirasi yang lebih kuat dari aspirasi rakyat, sehingga kita sering kehilangan”. Hal ini menggambarkan ada kepentingan elite yang mempengaruhi kebijakan selama ini.

Di akhir acara beliau menyampaikan usulan penundaan pemilu 2024 melanggar konstitusi dan sistem demokrasi Indonesia.

Beliau juga mengeluarkan rilis media dari perwakilan Koalisi Masyarakat Kawal Pemilu 2024 diantaranya “Menuntut partai politik yang setuju untuk mencabutnya”.

“Mengajak seluruh partai politik, seluruh elemen masyarakat, Presiden Jokowi untuk menolak dengan tegas penundaan pemilu 2024”, penutupnya.

 

(Hanif Kristianto, Analisis Politik dan Media)

 

[ry/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis