Dewasa ini telah ditemukan varian baru dari Covid-19, yaitu varian Omicron di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Penderita Covid-19 varian Omicron ini ialah petugas kebersihan. Setelah dilakukan tes terhadap 3 orang petugas kesehatan wisma atlet. Ketiganya dinyatakan positif Covid-19, namun salah satu diantarnya terpapar varian Omicron.

Penyebab masuknya varian Omicron di Indonesia tidak lain ialah perjalanan ke luar negeri yang dilakukan oleh kalangan level komunitas. Beberapa dari mereka dinyatakan positif Covid-19. Petugas kebersihan dan tenaga medis menjadi pihak yang sering berinteraksi dengan mereka serta berpeluang besar terpapar Covid-19.

Disampaikan di media (Republika.co.id) bahwa per 4 Januari, total kasus Omicron nasional menjadi 254 kasus terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan Internasional dan 15 kasus transmisi lokal dengan rentang gejala yaitu tanpa gejala sampai dengan gejala ringan.

Ini tentu menjadi kekhawatiran bersama. Manakala pemerintah dengan sigap mengambil kebijakan pemberian vaksin dosis ketiga atau Vaksin Booster, namun di sisi lain tidak ada kebijakan tegas untuk menutup akses ke luar.

Alasan pemerintah tidak menutup pintu kedatangan dari luar negeri dikarenakan adanya hak warga negara hingga hubungan diplomasi. Menurut riset yang dilakukan, pelarangan atau pembatasan kedatangan pelaku perjalanan luar negeri kurang efektif mencegah penularan Covid-19.

Dari sini terlihat adanya ketidaktegasan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Pemberian Vaksin Booster kepada masyarakat bukanlah solusi menghentikan sebaran virus dan munculnya beragam varian baru yang kini menyebar dari berbagai negara. Apabila sebab masuknya varian ini tidak diantisipasi secara penuh, salah satunya dengan penghentian perjalanan luar negeri untuk mencegah masuknya varian baru. Maka akan dimungkinkan penanganan pandemi akan lama usai.

 

Hanif Eka Meiana, 
(Aktivis Muslimah)

 

[faz/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis