Kesejahteraan yang Dipertanyakan
Bagaimana bisa negeri kaya makmur akan sumber daya alam nya menjadi negeri yang memiliki utang hingga ribuan triliun? Bagaimana bisa sebuah negara maritim yang luas tetapi penghuninya mengalami gizi buruk hingga menjadi perhatian dunia yaitu peringkat ke-5 di dunia? Bagaimana bisa negeri yang dijuluki Paru-Paru Dunia kehilangan fungsinya? Bagaimana bisa negeri yang mayoritas muslim terbanyak di dunia tetapi tercocoki islamophobia?
Dan masih banyak lagi pertanyaan logis yang tak kunjung terjawab, melainkan hanya menjadi saksi bisu akan kebobrokan sistem yang bercokol pada saat ini. Yang menjadikan rakyat sebagai salah satu sumber daya pemenuh perut-perut buncit para pemimpin bukan tujuan kesejahteraan. Janji-janji palsu yang menjunjung tinggi kesejahteraan rakyat, kini hanya sekadar janji bukan bukti.
Padahal ketika janji terucap dari sanalah amanah dimulai, yang mana akan dipertanggungjawabkan di Yaumil Hisab. Namun, kita tidak bisa berharap kepada sistem kapitalis. Karena sistem ini bukan untuk menyejahterakan rakyat, tetapi memperkaya diri sendiri melalui jabatan.
Lalu, kemana kita harus mengadukan segala kepedihan hidup ini? Kepada siapa lagi jika bukan kepada Allah Swt dengan memperbaiki pemikiran bahwasanya hanya sistem dari Allah sajalah yang bisa meriayah seluruh umat. Maka dari itu, yuk ngaji. Agar menjadi generasi pembawa perubahan kearah yang benar.
Jessy Tiara Putri
[faz/LM]