Tolak Ide Sesat “Childfree”
Sesungguhnya, Allah telah menganugerahkan fitrah kepada setiap manusia, rasa senang dengan kehadiran anak. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Dijadikan indah dalam pandangan manusia, cinta terhadap apa yang diinginkan. Berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Q.S. Ali-Imran: 14)
Rasulullah saw juga telah bersabda, “Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena aku akan berbangga dengan banyaknya kamu di hadapan para Nabi nanti pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Bagi muslim, mengasuh anak adalah ibadah. Lelah dalam mengasuh dan segala biaya yang dikeluarkan akan menjadi investasi untuk akhirat. Akan tetapi, dalam kehidupan berpaham sekuler-kapital (memisahkan agama dari kehidupan), hamil, melahirkan, mengurus, dan membiayai anak dianggap sebagai beban.
Akibatnya, tren childfree alias memilih tidak punya anak makin merebak. Alasan yang diusung penganut childfree di antaranya agar tidak menambah populasi, takut salah dalam mendidik, dan khawatir tidak mampu membiayai anak.
Memang, saat ini hidup serba susah karena biaya hidup semakin tinggi. Pandemi pun kian mempersulit ekonomi, sedangkan penguasa seolah masa bodoh dengan kondisi rakyatnya. Namun, jangan sampai hal ini membuat kita menyalahi fitrah dan mengabaikan sunnah.
Justru inilah pentingnya kita bersegera menerapkan Islam secara kaffah. Sistem sekuler-kapital terbukti tidak mampu menyejahterakan generasi, juga kerap memunculkan ide-ide sesat yang bertentangan dengan agama. Maka hanya sistem Islamlah yang mampu mewujudkan kesejahteraan, bagi kita, dan bagi generasi selanjutnya.
Ummu Afif,
(Malang)
[hw/LM]