Suburnya Islamophobia, karena Hilangnya Perisai Umat
Islamophobia yang subur hingga saat ini, kembali merenggut keselamatan dan nyawa Muslim di Barat. Setelah sebelumnya kasus penikaman dua muslimah di Prancis tepatnya di depan menara Eiffel yang terjadi pada Oktober 2020 lalu, kini Kanada menjadi saksi wilayah terancamnya keselamatan Muslim akibat Islamophobia. (CNN Internasional,22/10/20)
Terbunuhnya empat anggota keluarga Muslim, oleh seorang pengemudi yang memang sengaja menyerang satu keluarga dengan alasan mereka adalah muslim. Akibatnya, empat orang meninggal dan seorang anak lelaki berusia 9 tahun mengalami luka yang cukup serius. Hal ini dipaparkan oleh Polisi Provinsi Ontario (Bisnis.com 19/06/21)
Tindakan tersebut terencana dan dimotivasi oleh kebencian karena mereka adalah muslim. Serangan itu terjadi di tengah-tengah suburnya Islamophobia di provinsi-provinsi di Kanada. Meskipun kemudian, tindakan ini dikecam langsung oleh Tredeau, Perdana Mentri Kanada, namun tetap saja itu tak mengubah suburnya Islamophobia di negeri Barat. Seruan belasungkawa dan kecaman, tak lebihnya hanya sebuah omongan tanpa tindakan permanen dan perlindungan yang menjamin setiap nyawa muslim terlindungi. Karena pada kenyataannya, masih saja terjadi tindak kekerasan yang merenggut nyawa muslim di sana.
Selama 14 Abad Islam berjaya, nyawa setiap warga adalah tanggungjawab khalifah. Jangankan nyawa seorang muslim, bahkan penduduk non-muslim pun akan turut dilindungi. Sebab, di dalam Islam nyawa manusia sangat dijaga oleh negara Khilafah Islam. Khilafah yang merupakan perisai umat akan melindungi setiap rakyat baik muslim maupun non muslim.
Farah Bilqis Kansa
[faz/LM]