Bergulirnya kembali kasus Palestina ke publik hingga menjadi trending topik dunia dalam beberapa hari menyebabkan munculnya berbagai pengajuan solusi atas konflik yang terjadi. Dorongan publik untuk medamaikan keduanya berada dekat pada keinginan adanya mediasi antar keduanya. Hal ini diharapkan mampu meredam atau bahkan menjadi solusi konflik tersebut.

Solusi terkait mediasi memang banyak yang menganggap sebagai jalan keluar atas konflik kedua negara tesebut. Padahal jika ditelisik lebih dalam lagi hal ini hanyalah sia-sia. Dilihat dari sejarah konflik sendiri bentrokan antara Palestina dan Israel bukanlah atas nili yang setara. Hal ini dikarenakan Israel sejatinya merupakan penjajah yang berusaha mengambil tanah air rakyat Palestina. Ekspansi yang dilakukan bahkan dengan terang-terangan menggunakan senjata tajam sedangkan warga Palestina melawan dengan apa yang ada di sekitar mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan kedua kudu tidak seimbang.

Adapun konsolidasi yang dilakukan tetap saja tidak memberikan hasil. Hal ini terlihat bahwa gencatan senjata beberapa hari lalu dikhianati oleh pihak Israel sendiri. Selain itu adanya fakta bahwa mereka adalah penjajah menjadikan tidak manusiawi adanya konsolidasi yang berujung pada pembagian wilayah. Solusi semacam ini akan banyak dilayangkan oleh para pembela akibat tidak tergambarnya sejarah Al Quds.

Karena tidak mencari tau lebih dalam terkait sebab utama konflik terjadi. Selain itu ketidakberhasilan mediasi juga dipengaruhi atas pihak ketiga yang tidak netral. Bukan menjadi suatu rahasia ketika diketahui bahwa Israel didukung oleh negara super power sedangkan Palestina tidak memiliki dukungan sebaik dukungan. Oleh karena itu, mediasi bukanlah sebuah solusi yang hakiki dalam menyelesaikan konflik bumi para nabi.

 

Uswatun Almaghfirah

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis