Palestina Berduka di Hari Kemenangan

Oleh: Umi Rizkyi

(Pegiat Literasi, Perindu Jannah)

 

Lensa Media News – Hari raya Idul fitri tahun ini sungguh membuat dunia berduka. Menyaksikan kekejaman dan kekejian zionis Israel yang telah melakukan penyerangan bertubi-tubi sejak bulan suci Ramadan, hingga malam takbiran bergema.

Idul fitri merupakan hari kemenangan bagi setiap umat Islam. Namun, bagi umat Islam di Palestina, sungguh hari itu hari yang penuh duka dan nestapa. Banyak di antara mereka syahid, gugur dalam peristiwa serangan zionis Israel. Banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, anak kehilangan orang tuanya.

Peristiwa penyerangan zionis Israel kali ini menyedot perhatian seluruh dunia. Tak terkecuali negara Republik Indonesia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap negara Palestina. Seperti yang dilakukan oleh menteri luar negeri, Retno L.P. Marsudi. Ia menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Seperti yang dilansir dari Detiknews, Retno LP Marsudi mengatakan, “Di dalam pertemuan OKI tadi saya menyampaikan bahwa ke sekian kalinya, OKI harus kembali bertemu untuk membahas isu yang sama, yaitu agresi Israel terhadap Palestina. Sejak OKI didirikan komitmen negara anggota OKI tidak pernah luntur dan harus bertekad untuk bersama Palestina di dalam mempertahankan hak-haknya,” jelasnya, Minggu (16/05/2021).

Ia pun mengecam tindakan Israel yang telah melakukan serangan bertubi-tubi terlebih ini dilakukan di bulan suci Ramadan dan Idul fitri. Dalam kesempatan ini, ia pun menyampaikan setidaknya ada tiga kunci dalam melakukan dukungan dan pembelaan terhadap Palestina. Di antaranya, pertama adanya persatuan dan kesatuan negara anggota OKI. Kedua, OKI harus mengupayakan adanya gencatan senjata secepatnya dan berupaya menghentikan segala bentuk kekerasan yang dialami Palestina. Ketiga, OKI harus tetap fokus dalam membantu kemerdekaan bangsa Palestina.

Walaupun demikian, adanya kekuatan Israel yang didukung oleh Amerika Serikat tidak pantas hanya dihadapi dengan kecaman dan beragam resolusi. Seperti yang telah dilakukan oleh bangsa Arab dan juga negara OKI, termasuk salah satunya adalah negara Republik Indonesia yang hanya melakukan pembelaan terhadap Palestina setengah hati.

Masalah krisis Palestina tidak cukup hanya diselesaikan dengan menghapus eksistensi entitas zionis Israel dari tanah Kharajiyah yaitu Palestina. Namun lebih dari itu, sesungguhnya masalah Palestina ini bukan sekadar persoalan kemanusiaan. Dan juga bukan hanya menjadi masalah bagi Palestina atau bangsa Arab, namun masalah seluruh kaum muslim sedunia.

Dengan demikian, persoalan ini hanya bisa diselesaikan dengan adanya institusi yang melindungi seluruh umat manusia. Baik muslim maupun non muslim, yaitu institusi Islam. Dalam bingkai khilafah. Dimana telah terbukti dalam sejarah mampu melindungi Palestina selama 13 abad lamanya.

Ketika itu Palestina dibebaskan oleh khalifah Umar bin Khaththab. Oleh karena itu, maka satu-satunya solusi dalam permasalahan Palestina dan bisa melindunginya serta mempertahankan seluruh wilayah kaum muslim hanya dengan kembalinya institusi Islam dalam bingkai khilafah.

Seperti sabda Rasulullah Saw., beliau bersabda yang artinya “Sesungguhnya imam adalah laksana perisai orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung padanya” (HR. Muslim). Semoga kehidupan Islam akan segera kembali dan khilafah akan segera tegak dan memimpin dunia. Agar peristiwa duka dan prahara seperti di Palestina tidak akan terulang lagi.

Walahu a’lam bishshawab.

 

[ah/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis