Mengindera Hidayah yang Bertebaran di Sekitar Kita
Oleh Rery Kurniawati Danu Iswanto (Praktisi Pendidikan)
Lensa Media News – Kisah-kisah orang yang hijrah baik dari kalangan selebriti maupun masyarakat biasa selalu menarik untuk diikuti. Berbagai cerita yang melatarbelakangi hijrah mereka sangat beragam. Ada yang di awali musibah, ada karena ajakan teman, atau karena termotivasi dari kajian-kajian yang diikuti.
Kemudian muncul pertanyaan, darimana mereka mendapatkan hidayah? Bagaimana cara mendapatkan hidayah? Berkaitan dengan hidayah ini, seringkali juga kita dengar alasan belum hijrah karena belum mendapatkan hidayah.
Dear, ketahuilah! Hidayah yang dicari-cari banyak orang, nyatanya bertebaran disekitar kita. Hidayah adalah hudan, petunjuk. Sebagaimana halnya benda, hidayah atau petunjuk dapat di indera dengan mudah oleh siapa saja. Pun, bagi yang tidak mencarinya.
Berikut ini contoh petunjuk yang banyak ditemui. Pertama, salah satu petunjuk yang mudah ditemui dan sudah menjadi pengetahuan kebanyakan orang adalah perintah tentang kewajiban berhijab bagi muslimah. Petunjuk ini tidak tersembunyi atau pun sulit dicari informasinya. Tapi berapa banyak dari muslimah yang tahu kemudian melaksanakan perintah berhijab tersebut?
Kedua, informasi tentang larangan mendekati zina. Petunjuk ini pun tersebar luas di media sosial maupun media cetak. Tidak terhitung banyaknya postingan-postingan yang menyampaikan tentang larangan dan dosa akibat zina. Berapa banyak yang kemudian mengambil hidayah ini? Dan lagi-lagi, petunjuk yang begitu nyata pun banyak orang yang tak menghiraukannya. Dapat kita saksikan di lingkungan sekitar ataupun di televisi, banyaknya muda mudi yang tanpa risih atau malu, berpacaran di tempat umum. Berapa banyak juga orang tua yang membiarkan saja anak-anak mereka berpacaran. Astaghfirullahaladzim.
Dua contoh petunjuk tersebut semestinya sudah cukup untuk membuktikan bahwa hudan, petunjuk, hidayah itu bertebaran di sekitar kita. Bukan hanya muslim dan muslimah yang dapat melihat berbagai petunjuk tersebut, bahkan orang-orang non muslim pun dengan mudah dapat melihatnya. Akan tetapi meski demikian, tidak lantas orang-orang yang mengetahui petunjuk tersebut kemudian mengambil dan mengikutinya.
Secara fitrah, seorang manusia dilahirkan dalam keadaan bertauhid kepada Penciptanya, Allah Swt. Dengan demikian, jauh di dalam lubuk hati setiap orang sejatinya mengakui keberadaan Tuhannya dan menghamba kepada-Nya. Merugi sekali orang-orang yang tidak kembali ke fitrahnya.
Allah Swt berfirman dalam QS Ali Imran: 133, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. Semoga Allah Swt. merahmati kita dan senantiasa menjaga kita agar istikamah dalam ketaatan dan keimanan.
Setelah sebulan penuh membina diri di bulan Ramadhan, tentu waktu yang tepat bagi kita untuk mulai peka mengindera banyaknya hidayah di sekitar kita. Mari bersegera berhijrah menjadi hamba Allah yang taat pada semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Wallahu a’lam bishowab. [LM]