Harga Melangit, Masyarakat Pun Menjerit
Sudah tradisi, naiknya harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Manshuri menuturkan bahwa harga komoditas pangan mulai mengalami kenaikan menjelang puasa. Diperkirakan kenaikan ini akan terus meningkat ritmenya, berdasarkan permintaan yang tinggi saat bulan puasa maupun menjelang hari raya (Kompas.com, 08/04/2021).
Masalah ini selalu hadir setiap tahun. Lagi-lagi membuat derita dan jeritan masyarakat, apalagi di era pandemi Covid-19 seperti sekarang. Suplay dan demand telah dianggap menjadi penyebab meroketnya harga bahan makanan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Ketimpangan antara rasio permintaan pasar dengan ketersediaan barang kerap kali ditempuh dengan solusi pintas yaitu impor. Pemerintah berkilah, upaya impor dilakukan untuk menutupi kekurangan suplay saat permintaan melonjak. Namun, entah disadari atau tidak, kebijakan impor yang diambil pemerintah justru berefek negatif untuk para petani dan produsen lokal.
Dalam sistem Islam, negara berusaha menstabilkan harga dengan cara memastikan ketersediaan bahan pangan yang memadai saat permintaan melonjak terutama pada masa-masa tertentu seperti menjelang Ramadan dan hari raya. Negara juga akan menindak tegas jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar karena aksi penimbunan oleh oknum penjual. Sudah seyogyanya negara menjamin kebutuhan pangan seluruh warganya agar selalu tercukupi. Oleh karena itu perlu adanya political will dari pemerintah untuk selalu memperhatikan pemenuhan kebutuhan setiap warganya. [LM/Hw]
Firyalah Afifah
Bogor