Moderasi Bukan Solusi
Moderasi agama semakin dipertontonkan. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bahwa ia meminta agar setiap acara yang berlangsung di Kementerian Agama turut memberikan kesempatan kepada agama lain dalam mengisi doa, bukan hanya doa untuk umat Islam saja (antaranews.com, 5 April 2021). Menurut Wakil Menteri Agama, sebaiknya hal ini tidak dipermasalahkan, sebab ini hanya berlaku di Kementerian Agama saja bukan di masyarakat secara umum.
Padahal sesungguhnya kita harus menyadari bahwa syariat Islam berlaku bagi siapa saja dan dimana saja. Justru ketika hal ini diberlakukan dalam kebijakan secara struktural maka akan berpengaruh besar pada masyarakat. Tentu saja semua ini karena sistem sekular yang memang tidak sejalan dengan sistem Islam. Sistem sekular tidak akan mampu sejalan dengan pemberlakuan syariat. Inilah kenyataan bahwa liberalisasi telah merusak segala lini. Ironis karena dijalankan dan menjadi kebijakan negeri mayoritas muslim ini.
Islam adalah agama yang sempurna. Dalam Islam, toleransi amat niscaya. Dalam negara Islam, semua agama hidup bersama. Mereka tunduk patuh pada aturan yang sama. Satu suara meski berbeda yang dipercaya. Semua non muslim diizinkan untuk beribadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Maka, sungguh, Islam adalah agama toleransi dan tak butuh moderasi!
Siti Komariah
(Aktivis Muslimah)
[LM]