Beberapa hari yang lalu, beredar di media sosial surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung yang mewajibkan siswa SMA membaca buku karya Ustaz Felix Siauw yang berjudul “Muhammad Al-Fatih 1453” guna meningkatkan minat literasi siswa. Hanya saja, surat yang dibuat pada tanggal 30 September 2020 itu telah dibatalkan pada tanggal 1 Oktober 2020.

Sejatinya tidak ada yang salah, ketika generasi muda saat ini dikenalkan pada sosok Muhammad Al-Fatih. Beliau adalah pemuda muslim yang berhasil menaklukan Konstantinopel saat berusia 21 tahun. Selain itu, Muhammad Al-Fatih adalah sosok pemuda yang giat beribadah. Dikatakan bahwa, beliau tidak pernah meninggalkan salat fardu, salat sunah, salat tahajud, dan salat rawatib. Hal ini juga beliau lakukan kepada pasukan-pasukannya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Muhammad Al-Fatih adalah pemuda muslim yang cerdas, terbukti mampu membuat strategi perang yang handal. Disamping itu, beliau mampu menguasai tujuh bahasa berbeda. Sosok inspiratif seperti Muhammad Al-Fatih dan pasukannya adalah sebaik-baik pasukan sebagaimana tertera dalam Hadis Rasulullah Saw : “ Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad).

Namun sayang, batalnya surat dari Dinas Pendidikan tersebut disebabkan hanya karena penulis bukunya adalah seorang tokoh dari organisasi yang dibubarkan. Padahal, apabila kita membaca sampai tuntas isi yang terkandung dalam buku tersebut menunjukkan betapa hebatnya generasi yang lahir dari rahim Islam. Waktunya ia habiskan untuk berjuang menegakkan agama Allah Swt, ia lah sosok generasi terbaik dambaan umat saat ini.

 

Ismawati
(Banyuasin Sumatera Selatan)

 

[faz/LM] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis