Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah
Oleh : Ummu Isma
(Muslimah Peduli Bangsa, Yogyakarta)
Lensa Media News – Kamis, 20 Agustus 2020 menjadi hari yang sangat bersejarah khususnya bagi kaum muslimin di Indonesia. Selain bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1442 H, juga karena ada tayangan film dokumenter yang penting diketahui oleh umat Islam yaitu Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN) yang mana iklannya sangat masif beredar di jejaring sosial media sehingga menggemparkan dunia perpolitikan.
Film dokumenter yang diproduksi dan ditayangkan oleh Khilafah Channel ini menyuguhkan banyak sekali fakta sejarah penyebaran Islam di nusantara yang selama ini mungkin banyak terjadi pengaburan bahkan penguburan. Fakta dan data yang akurat serta analisa sejarah yang mendalam, disuguhkan dalam sebuah tayangan video dengan cinematography yang apik. Hal itu membuat film JKDN ini bukan saja edukatif, akan tetapi juga menghibur dan menambah spirit perjuangan di tengah pandemi yang sedang melanda.
Film JKDN berhasil membuka jutaan mata penontonnya bahwa sejarah Islam di Nusantara memang tidak bisa dilepaskan dari peran Khilafah, bahkan sejak masa kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan ra. berdasarkan penuturan para pakar sejarah yang ditayangkan pada film tersebut. Berbagai bukti sejarah mulai dari kiriman surat hingga makam para ulama utusan Khalifah, turut memperkuat adanya peran Khilafah terhadap perkembangan Islam di Nusantara. Lebih menarik lagi ketika disampaikan fakta bahwa peralatan dan persenjataan yang digunakan oleh kesultanan Islam (mulai Aceh hingga Maluku) untuk berjuang mengusir para penjajah adalah hadiah dari kekhilafahan Turki Utsmani.
Bukti-bukti peninggalan sejarah yang ditayangkan semakin menguatkan keyakinan kita bahwa memang Islamlah yang menjadi spirit utama dalam perjuangan melawan penjajah di negeri ini. Tidak ketinggalan juga peran para ulama yang mendidik dan mengobarkan semangat juang para pahlawan kita. Oleh karena itu, bukan hal yang tabu bahkan menjadi keharusan bagi kita untuk menggali jejak Khilafah di Nusantara agar tidak buta atau malah “durhaka” terhadap sejarah yang sebenarnya. Senada dengan semboyan yang dilontarkan oleh Bung Karno, “jangan sekali-kali melupakan sejarah” yang kemudian dikenal dengan sebutan “Jasmerah”.
Jika kita mau jujur dan menerima fakta sejarah, maka seharusnya tidak ada lagi orang/golongan yang menganggap bahwa perjuangan penegakkan kembali Khilafah Islam adalah ahistoris atau bahkan utopis. Malah perjuangan penegakkannya kembali menjadi kebutuhan yang sangat penting dan mendesak untuk mengubah kondisi bangsa ini dari keterpurukan akibat diterapkannya sistem kapitalis, menuju negeri yang sejahtera dengan sistem Islam. Tentu yang paling penting adalah dalam rangka berupaya menjadikan Indonesia ini negeri yang diridloi dan diberkahi Allah sebagaimana cita-cita para ulama dan pahlawan yakni baldatun thayyibatun warabbun ghafur.
“Film JKDN ini kami suguhkan sesuai dengan tuntutan zaman, bahwa Khilafah adalah bagian dari sejarah Islam. Inilah sebuah temuan sejarah yang kami kemas dengan gaya kekinian (film) berbeda dengan kebanyakan, yang hanya dalam bentuk tulisan atau buku.” Ungkap Septian AW., sang script consultant di film JKDN.
Benar saja, film sejarah yang dikabarkan akan tayang perdana pada awal tahun baru hijriyah ini, berhasil menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Lebih dari 200 ribu tiket habis dipesan oleh pemirsa yang ingin menyaksikan tayangan film ini secara live di Channel JKDN. Bersyukur kepada Allah karena semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya mengkaji Islam serta hidup dengan aturan Allah. Semoga setelah menyaksikan film dokumenter JKDN ini, semakin banyak kaum muslimin yang siap berjuang untuk mengembalikan kehidupan Islam dengan tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah. Aamiin, In Syaa Allah.
[ra/LM]